The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


PT. Allied Indo Coal Jaya merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang menerapkan sistem tambang terbuka (Surface Mining) dan tambang bawah tanah (Underground Mining). Karena dilihat dari manajemen risiko masih adanya potensi bahaya, terbukti dari data medis yang diterima dari perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya dalam beberapa bidang pekerjaan yang dapat menimbulkan kecelakaan, statistik kecelakaan kerja frequency rate dan severity rate, mengetahui bagaimana penerapan implementasi Job Safety Analysis (JSA) terhadap beberapa kegiatan penambangan di Perusahaan. Teknik pengumpulan data menggunakan angket kuesioner, dan dokumentasi kegiatan penambangan.

      Hasil analisa kuesioner tingkat risiko dari sub-kriteria yang sering terjadi secara keseluruhan di PT. Allied Indo Coal Jaya berdasarkan perhitungan persentase ialah 30% kecelakaan pada saat pengoperasian Lori, 10% kecelakaan saat pemasangan rel, 23,3% kecelakaan saat pengoperasian Jeckleg, 6,7% kecelakaan saat pemasangan kabel Tambang Bawah Tanah, 30% kecelakaan saat pemasangan penyangga H-Beam. Berdasarkan data Statistik kecelakaan kerja Frequency Rate dan Severity Rate di PT. Allied Indo Coal kekerapan kecelakaan kerja yang paling banyak terjadi ada pada tahun 2022 yaitu sebanyak 55 kali kecelakaan per 1.000.000 jam kerja manusia yang mengakibatkan jam kerja paling banyak hilang di tahun 2022 sebanyak 665jam per 1.000.000 jam kerja manusia. Kecelakaan kerja tertinggi dari tahun 2018-2023 adalah pada kegiatan pengoperasian Lori yaitu 36% dengan penyebab tertimpa batubara saat pemasangan penyangga dan juga sebagai Kriteria utama faktor alat yang sering mengalami risiko. Kriteria umum potensi bahaya kecelakaan yang sering terjadi akibat faktor lingkungan yaitu jalan banjir/lumpur/licin sebanyak 20%. Faktor Manusia tertinggi karena kurang koordinasi antar pekerja dan posisi pekerja yang salah sebanyak 22%. Faktor material dan peralatan akibat peralatan yang rusak sebanyak 28%. Serta faktor konstruksi akibat rel mengembang sebanyak 55%. Tidak dilakukan evaluasi kinerja berkala karna dari tahun 2021 yang kecelakaan kerja 0 meningkat pada tahun 2022 sebanyak 15 kecelakaan kerja.

      Oleh karena itu agar pekerja dapat melakukan pekerjaan sesuai JSA yang ada, perlu ditumbuhkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dengan pembekalan K3 secara berkala dan langkah terakhir agar Kepala Teknik Tambang Bawah Tanah dan Pengawas Operasional dapat memastikan kembali pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja sudah sesuai JSA dan SOP yang benar. Pada penelitian ini Job Safety Analysis (JSA) digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya kerja di lubang utama Tunnel 3 ELV 370 dalam pengoperasian Lori, pemasangan rel, pengoperasian Jeckleg, pemasangan kabel Tambang Bawah Tanah, dan pemasangan penyangga H-Beam.