Abstract
Sungai - sungai yang ada di Kecamatan Lembah Gumanti mempunyai sumber daya alam bahan galian bahan galian pasir - kerakal atau sering disebut sirtu yang cukup besar, termasuk Sungai Titian Panjang. Atas kondisi itu maka sangat perlu dilakukan kajian potensi penambangan bahan galian tersebut sehingga nantinya dapat dijadikan sebagai acuan bagi pemerintah tentang besarnya potensi bahan galian pasir-kerakal yang dimiliki. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980 tentang penggolongan bahan-bahan galian, bahan galian pasir termasuk kedalam golongan C sepanjang tidak mengandung unsur-unsur mineral golongan A maupun golongan B dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan. Untuk mendapatkan potensi bahan galian pasir-kerakal penulis menggunakan metode eksplorasi geolistrik. Dalam eksplorasi geolistrik ada beberapa jenis konfigurasi yang digunakan yaitu konfigurasi Weiner, konfigurasi Schlumberger, konfigurasi Dipole-dipole. Penulis menggunakan metode konfigurasi Schlumberger idealnya jarak MN dibuat sekecil - kecilnya, sehingga jarak MN secara teoritis tidak berubah. Tetapi karena keterbatasan kepekaan alat ukur, maka ketika jarak AB sudah relatif besar maka jarak MN hendaknya dirubah. Perubahan jarak MN hendaknya tidak lebih besar dari 1/5 jarak AB. Keunggulan konfigurasi Schlumberger ini adalah kemampuan untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak elektroda MN/2. Setelah dilakukan analisis dan pengujian laboratorium, didapatkan hasil Berdasarkan permodelan 3D menggunakan Software Surpac didapatkan volume endapan pasir-kerakal adalah 255.828,041 BCM atau 460.490,474 Ton dengan density pasir-kerakal adalah 1,8. Hasil pengujian menggunakan larutan Natrium Sulfat (NaSO4) dengan suhu 110°C menunjukkan nilai soundness test maksimum 5,12% dan nilai minimum 0,17% sehingga material bahan galian pasir–kerakal ini berkualitas baik dan sangat tahan terhadap pelarutan jika terpengaruh oleh larutan campuran bahan beton maupun aspal.