Abstract
Penelitian ini membahas tentang pengoptimasian cadangan insitu nikel laterit pada Bukit Everest, Cherokee, dan Strada di PT ANTAM (Persero) Tbk UBPN SULTRA. Karena pada lokasi tersebut berdasarkan laporan penelitian terdahulu adanya perbedaan hasil estimasi cadangan berdasarkan klasifikasi kadar yaitu bijih dengan kadar Ni < 1.3 % tergolong pada kualitas waste, bijih dengan kadar Ni 1.3 -1.5 % tergolong kualitas limonit, bijih dengan kadar Ni 1.5 – 1.8 % tergolong kualitas Low Grade Saprolite Ore (LGSO), bijih dengan kadar Ni 1.8 – 2.0 % tergolong pada kualitas Hight Grade Saprolite Ore (HGSO), sedangkan untuk bijih dengan kadar Ni > 2.0 % akan mempertimbangkan kadar Fe dari bijih tersebut. Apabila Fe < 14 % maka tergolong kedalam HGSO dan jika Fe > 14 % maka tergolong LGSO dari kegiatan eksplorasi rinci dan inpit drill. Oleh karena itu perlu dilakukan pengkajian mengenai hal-hal yang menyebabkan perbedaan estimasi cadangan serta nilai ekonomis kegiatan inpit drill sehingga didapatkan benefit dari kegiatan inpit drill. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif yang bersifat pembuktian dengan memadukan beberapa data yang meliputi kajian pustaka, data pengeboran, dan data analisis kadar serta nilai ekonomis dari kegiatan inpit drill. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dapat disimpulkan beberapa hal berikut. Pertama, Perbedaan yang signifikan terjadi pada kualitas LGSO dan HGSO karena jumlah cadangan yang memiliki nilai ekonomis dan dijadikan sebagai umpan pabrik yaitu HGSO dan LGSO pada kegiatan inpit drill lebih banyak dibandingkan pada kegiatan eksplorasi rinci.
Kata Kunci: Cadangan, Eksplorasi Rinci, Inpit Drill, Nikel, Nilai ekonomis