Abstract
Batubara merupakan salah satu sumber energi yang sangat potensial dalam
pemanfaatannya. Batubara banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
produksi mulai dari industri kecil hingga besar dan sebagian besar batubara di
Indonesia telah diekspor hampir ke seluruh dunia antara lain ke negara-negara
Asia dan Eropa. Salah satu tambang batubara yang ada di Indonesia yaitu PT
Bukit Asam (Persero) Tbk.
Proses produksi batubara PT Bukit Asam tepatnya pada Pit 1 Banko Barat
menggunakan alat gali muat excavator Komatsu PC 400 LC serta alat angkut
dump truck Scania P360 dengan tujuan untuk dapat meningkatkan hasil produksi
yang maksimal secara konsisten, tetapi kondisi aktual dilapangan tidak
tercapainya target produksi yang telah ditetapkan setiap bulannya karena
disebabkan oleh beberapa faktor seperti manusia, lingkungan, peralatan, dan
sistem, dengan demikian perlu dilakukannya peningkatan produksi dengan
melakukan perbaikan terhadap beberapa faktor tersebut. Salah satu metoda yang
bisa digunakan adalah metoda Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Overall Equipment Effectiveness adalah metoda pengukuran efektivitas
penggunaan suatu peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi program
total productive maintenance kemampuan mengidentifikasi secara jelas akar
permasalahan dan faktor penyebabnya sehingga membuat usaha perbaikan
menjadi terfokus merupakan faktor utama metode ini. Metode ini diaplikasikan
secara menyeluruh oleh banyak perusahaan di dunia. Pada penelitian kali ini
perhitungan yang dilakukan adalah menghitung produktivitas tanpa metoda OEE
selanjutnya dengan metoda OEE. Objek penelitian adalah alat gali muat excavator
Komatsu PC 400 LC dan alat angkut dump truck Scania P360. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai OEE masing-masing peralatan masih < 85% belum
mencapai nilai OEE kelas dunia >85%, dapat disimpulkan bahwa keadaan
peralatan kurang baik. Sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap waktu standby
dan breakdown alat.
pemanfaatannya. Batubara banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
produksi mulai dari industri kecil hingga besar dan sebagian besar batubara di
Indonesia telah diekspor hampir ke seluruh dunia antara lain ke negara-negara
Asia dan Eropa. Salah satu tambang batubara yang ada di Indonesia yaitu PT
Bukit Asam (Persero) Tbk.
Proses produksi batubara PT Bukit Asam tepatnya pada Pit 1 Banko Barat
menggunakan alat gali muat excavator Komatsu PC 400 LC serta alat angkut
dump truck Scania P360 dengan tujuan untuk dapat meningkatkan hasil produksi
yang maksimal secara konsisten, tetapi kondisi aktual dilapangan tidak
tercapainya target produksi yang telah ditetapkan setiap bulannya karena
disebabkan oleh beberapa faktor seperti manusia, lingkungan, peralatan, dan
sistem, dengan demikian perlu dilakukannya peningkatan produksi dengan
melakukan perbaikan terhadap beberapa faktor tersebut. Salah satu metoda yang
bisa digunakan adalah metoda Overall Equipment Effectiveness (OEE).
Overall Equipment Effectiveness adalah metoda pengukuran efektivitas
penggunaan suatu peralatan. OEE dikenal sebagai salah satu aplikasi program
total productive maintenance kemampuan mengidentifikasi secara jelas akar
permasalahan dan faktor penyebabnya sehingga membuat usaha perbaikan
menjadi terfokus merupakan faktor utama metode ini. Metode ini diaplikasikan
secara menyeluruh oleh banyak perusahaan di dunia. Pada penelitian kali ini
perhitungan yang dilakukan adalah menghitung produktivitas tanpa metoda OEE
selanjutnya dengan metoda OEE. Objek penelitian adalah alat gali muat excavator
Komatsu PC 400 LC dan alat angkut dump truck Scania P360. Dari hasil
perhitungan diperoleh nilai OEE masing-masing peralatan masih < 85% belum
mencapai nilai OEE kelas dunia >85%, dapat disimpulkan bahwa keadaan
peralatan kurang baik. Sebaiknya dilakukan perbaikan terhadap waktu standby
dan breakdown alat.