Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi dengan ketidakmampuan anak GSA dalam menyampaikan pesan dalam komunikasi interpersonal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana pola komunikasi interpersonal anak dengan gangguan spektrum autisme (GSA) di SLB 1 Sawahlunto. Penelitian ini menerapkan metode kualitatif deskriptif untuk mengidentifikasi pola-pola komunikasi interpersonal pada anak yang mengalami gangguan spektrum autisme (GSA). Dalam analisis data, digunakan metode Computer-Assisted Qualitative Data Analysis (CAQDAS) dengan perangkat lunak Nvivo 12. Proses pengolahan data meliputi empat tahap: dekontekstualisasi, rekontekstualisasi, kategorisasi, dan kompilasi. Hasil penelitian menunjukkan mengungkapkan pola komunikasi interpersonal anak dengan gangguan spektrum autisme (GSA) di lingkungan sekolah dengan guru, orang tua, dan teman sebaya. sebaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal anak dengan guru lebih menekankan ada aspek simpati dan keterbukaan, sehingga seringkali anak lebih merasa nyaman berinteraksi dengan guru daripada dengan orang lain. Pola komunikasi antara anakĀ GSA dengan orang tua lebih fokus kepada aspek dukungan dan sikap positif, yang menyebabkan anak lebih dekat dengan orang tua disbandingkan dengan orang lain. Sebaliknya, pola komunikasi interpersonal antara anak GSA dan teman sebaya lebih menekankan pada kesamaan dan berbagi, yang memperkuat kedekatan dan menciptakan komunikasi yang baik di antara mereka.