Abstract
Penelitian ini diawali dari permasalah di kelas VIII/C SLB YPPLB Padang yang terdiri dari 4 siswa dengan hasil asesmen awal yang rendah saat memotong kuku. Penelitian bertujuan melatih bina diri siswa saat memotong kuku. Penelitian menggunakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus dengan prosedur siklus yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data berupa observasi, tes dan dokumentasi. Metode analisis data yaitu kuantitatif berdasarkan persentase dari jumlah task analisis dan kualitatif untuk menganalisis aktifitas siswa. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa asesmen awal RJ (1,54), siklus I (2,06), siklus II (2,16), siklus III (2,30). Asesmen awal AR (1,68), siklus I (2,04), siklus II (2,12), siklus III (2,22). RF asesmen awal (1,32), siklus I (1,98), siklus II (1,90), siklus III (2,12). Asesmen awal DF (1,04), siklus I (1,74), siklus II (1,80), siklus III (1,84). Sehingga dapat disimpulkan bahwa media Fake Nails dapat meningkatkan kemampuan menggunting kuku pada peserta didik tunagrahita.
Keywords
Fake Nails, Memotong Kuku, Tunagrahita