Abstract
Anak autis yang memiliki kemampuan akademik jauh tertinggal dibanding anak pada umumnya. Hal ini menyebabkan anak tidak mampu bersaing. Anak autis juga akan tumbuh dewasa dan tidak selamanya di damping oleh guru dan orang tuanya. Sehingga mereka harus dibekali soft skill untuk lebih mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu soft skill adalah bercocok tanam. Namun kondisi sekolah yang sempit sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan bercocok tanam secara konvensional. Oleh karena itu peneliti melakukan percobaan “meningkatkan keterampilan bercocok tanam sawi dengan hidroponik melalui model explicit instruction”. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen semu atau quasi eksperiment, dengan desain kelompok tunggal pretest dan posttest. Penelitian ini di laksanakan di SLB Autisma YPPA Padang pada kelas X dengan anak autis berjumlah lima orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan bercocok tanam sawi dengan hidroponik di SLB Autisma YPPA Padang pada anak kelas X mengalami peningkatan. Dapat disimpulkan model explicit instruction dapat meningkatkan keterampilan bercocok tanam sawi dengan hidroponik bagi anak autis kelas X di SLB Autisma YPPA Padang.