Abstract
Lingkungan yang tidak kondusif akan menimbulkan banyak dampak bagi perkembangan anak. Masalah utama yang muncul seperti perkembangan social dan emosi, bahasa, dan kognitif yang tidak berkembang dengan baik. Pada anak usia sekolah, ketiga aspek perkembangan ini sangat berhubungan erat dengan minat membaca. Seperti ditemui pada sebuah RT di Limau manis, rendahnya minat baca pada anak-anak berdampak pada rendahnya kreativitas, tutur bahasa yang kurang sopan, terbatasnya update perkembangan ilmu terbaru sampai pada rendahnya minat dan hasil belaja (under achiever/learning problem). Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membentuk Rumah Baca sebagai wadah inovasi dan dan pembentukan pola berfikir kreatif bagi anak. Metode yang digunakan dibagi menjadi tiga tahap. Tahap persiapan, rembuk bersama dengan unsur masyarakat sekitar dan penyediaan sarana prasarana untuk Rumah Baca. Tahap pelaksanaan, melaksanakan sosialisasi, program pendampingan kegiatan rumah baca yang terdiri dari enam program, dan konsultasi parenting. Tahap monitoring dan evaluasi.