The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


Penelitian ini membahas tentang persepsi guru mata pelajaran terhadap tugas pokok guru pendidik khusus di sekolah menengah pertama penyelenggara pendidikan inklusif se-kota padang. Penelitian ini bermula dari beberapa guru pendidik khusus di sekolah menegah pertama penyelenggara pendidikan inklusif mengenai kinerja atau tugas pokok dari guru pendidik khusus salah satunya kurangnya kerja sama dalam mengatasi permasalahan yang ada pada peserta didik berkebutuhan khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan dari guru mata pelajaran terhadap tugas pokok guru pendidik khusus di sekolah menengah pertama penyelenggara pendidikan inklusif yaitu dalam pelaksanaan identifikasi, pelaksanaan asesmen, memodifikasi kurikulum, melaksanakan intervensi dan melaksanakan layanan kompensatoris.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengolahan data menggunakan uji korelasi product moment dan uji reliabilitas. Dalam menentukan subjek penelitian, peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling. Sehingga subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran maupun guru BK yang mendapatkan pelatihan pendidikan inklusif se-kota padang. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa angket yang disebarkan kepada guru mata pelajaran maupun guru BK yang mendapatkan pelatihan. Angket yang diberikan sudah divalidasi oleh ahlinya.

Hasil dari penelitian ini adalah Guru mata pelajaran berpersepsi bahwa terdapat sebagian besar GPK (75,8%) melaksanakan identifikasi, sebagian (59,8%) melaksanakan asesmen, sebagian (58,2%) melaksanakan modifikasi kurikulum, sebagian besar (70,1%) melaksanakan layanan intervensi, hampir sebagian (34,5%) melaksanakan layanan intervensi terhadap peserta didik berkebutuhan khusus bersama guru mata pelajaran atau guru kelas. Oleh karena itu bagi guru mata pelajaran maupun guru pendidik khusus serta pihak sekolah harus ada kerja sama, agar pelayanan yang diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus tercapai

Keywords


persepsi guru, guru pendidik khusus, sekolah inklusif