Aplikasi Strategi Pembelajaran Aktif dalam Meningkatkan Kemampuan Gerak Ekspresif Siswa pada Pembelajaran Tari di Sekolah Dasar
(1) Pendidikan sendratasik FBS UNP  Indonesia
Corresponding Author
Abstract
Pembelajaran seni tari di SD seharusnya memberikan peluang untuk memperoleh kesenangan karena dalam proses pembelajaran siswa diberikan kebebasan untuk melahirkan gerak sesuai dengan kemampuan otot dan perkembangan jiwanya. Akan tetapi pada kenyataannya pembelajaran tari di SD Sumatera Barat 75% terabaikan, tidak dibelajarkan, karena ada kesalahan konsep dalam pembelajaran. Memotivasi siswa melalui rangsangan idesional/cerita merupakan salah satu upaya guru untuk membangun konsep pembelajaran tari yang dapat memudahkan siswa untuk mengenal dirinya. Membangkitkan imajinasi kreatif siswa melalui cerita yang pada akhirnya diharapkan akan membentuk alur –alur gerak yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik siswa. Tidak ada keterpaksaan dalam melakukan gerak, tidak ada gerak yang salah yang ada hanyalah baik dan kurang baik. Gerak akan baik jika telah mengalami distilirisari (diperhalus). Tidak semua gerak dapat dikatakan tari akan tetapi semua gerak dapat dijadikan sebagai bahan penyususnan tari. Inilah inti kompetensi yang diharapkan dalam KTSP agar siswa mampu mengekspresikan diri.
Aktivitas guru dalam strategi pembelajaran aktif adalah, guru mengajak para siswa untuk menemukan sendiri gerak–gerak pribadinya Tidak ada unsur keterpaksaan dalam melakukan gerak. Guru memotivasi siswa untuk melahirkan gerak tubuhnya melalui eksplorasi , kemudian hasil penemuan gerak disusun menjadi rangkaian-rangkaian gerak yang terwujud dalam unsur gerak yaitu ruang,waktu dan tenaga. Semakin banyak ruang gerak yang digunakan siswa dalam melahirkan gerak tubuh semakin bervariasi gerak tersebut dan semakin kreatif.
Kata kunci: Strategi Pembelajaran Aktif, Kemampuan Gerak Ekspresif Siswa, Pembelajaran Tari di SD
Article Metrics
Abstract Views : 637 timesRefbacks
- There are currently no refbacks.