Abstract
Abstrak: Kemampuan menerjemah dapat diukur melalui aspek textual equivalence dari hasil terjemahan mahasiswa. Hal ini sangat penting karena penterjemah harus mempertimbangkan apakah teks yang dihasilkan sesuai dengan teks pada bahasa sumber dan informasi yang disampaikan tidak bergeser atau bahkan berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pada level manakah hasil tgerjemahan mahasiswa dapat dikategorikan berdasarkan Textual Equivalence Level. Penelitian ini berbentuk deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sampel penelitian adalah 55 orang mahasiswa tingkat 3 STKIP PGRI Sumatera Barat yang telah lulus matakuliah translation I dan II. Data diambil melalui tes translation dalam bentuk teks informatif. Analisa data dilakukan dengan menggunakan dua buah rubrik yaitu textual sub-component dan meaning oriented dengan tiga indikator yaitu tema, struktur dan kohesi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa 1) Hasil terjemahan teks informatif mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat berada pada tiga tingkat textual equivalence yaitu: unacceptable translation, inadequate translation, dan barely adequate translation. 2) sebahagian besar hasil terjemahan masuk dalam kategori interpersonally inaccurate (27,2%) dan textually inaccurate (34,5%). 3).