Abstract


Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisa sejauh mana novel ini merefleksikan material inclination, (2) menunjukkan kontribusi elemen fiksi (implied author) dalam mengungkap material inclination dalam novel ini. Data  penelitian ini adalah teks tertulis yang dikutip dari novel. Kutipan teks tersebut kemudian diinterpretasi dan dianalisa dengan menggunakan elemen fiksi (implied author) lalu dikaitkan dengan konsep Consumerism yang dikemukakan oleh Zygmunt Baumann, konsep Hedonism yang dikemukakan oleh Ruut Veenhoven dan teori postmodern yang dirumuskan oleh Jean Baudrillard. Hasil analisa menunjukkan bahwa karakter cenderung memposisikan benda-benda materi dan harta kekayaan sebagai parameter untuk mengindikasikan sosial statusnya. Hal ini terbukti dari dua karakteristik: konsumerisme dan hedonisme. Konsumerisme terlihat dari pola hidup karakter sedangkan hedonism terlihat dari gaya hidup karakter. Benda-benda materi serta harta kekayaan beralih nilai dan fungsi menjadi sebatas komoditas untuk mencapai kepuasan personal. Keberadaan benda-benda materi dan harta kekayaan sangat simbolik sebagai bahasa untuk menunjukkan status sosialnya di masyarakat

 

Key words: Material inclination, konsumerisme, hedonisme, postmodern, status sosial.