The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


Kemerdekaan adalah satu kata yang tidak asing lagi yang sering dimaknai dengan kebebasan dalam arti yang sesunguhnya. Yang menjadi permasalahannya adalah masih banyak kita melihat upaya pengekangan dimana-mana, khususnya dalam pendidikan. Guru dan murid belum merasakan otonomi yang cukup untuk menentukan arah kebijaksanaan belajar dan mengajarnya karena masih diatur dengan regulasi yang membuat rencana, proses pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan terkesan dibatasi dan mengikat. Tidak jarang, kita melihat dengan aturan jam pelajaran yang harus penuhi, membuat guru dan siswa tidak bisa fokus dalam pembelajaran. Sementara, kesejahteraan belum juga sesuai dengan tuntutan yang begitu tinggi yang dipersyaratkan oleh pihak pembuat kebijakan, misalnya harus melengkapi semua perangkat pembelajaran, membuat karya ilmiah, kewajiban melaksanakan tri-dharma PT bagi dosen dengan mempersyaratkan harus mempublish artikel ke jurnal Scopus. Komponen pendidikan adalah satu kesatuan yang harus saling berkontribusi dan harus saling mendorong atau membantu, karena bagaimanapun tugas pendidikan adalah bagian dari pengaplikasian fungsi sosial. Berdasarkan fenomena dan gambaran umum tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat artikel tentang Merdeka Belajar; Antara Retorika dan Aplikasi.

 Kata Kunci: kemerdekaan, belajar, pendidikan, retorika, aplikasi