ANALISIS KENYAMANAN JALUR PEDESTRIAN JALAN PS. BARU KOTA PADANG DENGAN TEKNIK ANALISIS DESKRIPTIF KUALITATIF
Abstract
Saat ini Kota Padang melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Padang telah memfokuskan agenda peningkatan jalur pedestrian di beberapa kawasan, salah satunya jalur pedestrian di Jalan Ps. Baru. Adapun tujuan penelitian ini adalah; (1) Mengetahui kondisi existing dan fasilitas penunjang jalur pedestrian di jalan. Ps. Baru melalui telaah aspek fisik dan kondisi jalur pedestrian. (2) Menganalisis persepsi pengguna jalur pedestrian untuk mengevaluasi tingkat kenyamanan jalur pedestrian, melihat faktor ketidaknyamanan merekomendasikan fasilitas pelengkap untuk mendukung optimalisasi pengembangan jalur pedestrian. Digunakan Metode analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis aspek fisik dan kepuasan pengguna, menganalisis faktor kenyamanan dan ketidaknyamanan di jalur pedestrian. Digunakan pula teknik analisis statistik inferensial melibatkan peasron correlation momen dan Cronbach Alpha untuk menganalisis persepsi pengguna terkait upaya pengembangan jalur pedestrian. Berdasarkan hasil analisis, dapat dibuktikan bahwa jalur pedestrian Jl. Ps. Baru telah memenuhi fungsi utamanya selain sebagai (1) jalur khusus bagi pejalan kaki, juga berfungsi (2) sebagai ruang menunggu kendaraan dan (3) ruang keindahan kota juga (4) sebagai jalur evakuasi. Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen terbukti signifikan untuk semua item pertanyaan. Secara keseluruhan aspek fisik jalur pedestrian seperti bentuk dan kualitas trotoar yang digunakan merupakan variabel terpenting yang mengikat persepsi kenyamanan. Sedangkan kontribusi penyebab ketidaknyamanan terbesar adalah malfungsi trotoar, yakni penggunaan trotoar sebagai laluan oleh kendaraan roda dua, sebagai tempat parkir, dan malfungsi trotoar oleh Pedagang Kaki Lima. Demi peningkatan kenyamanan di jalur pedestrian Jl. Ps. Baru di era new normal, pengguna berharap adanya peningkatan keteduhan (vegetasi) di jalur pedestrian (25%), peningkatan fasilitas pelengkap dijalur pedestrian (21%), Penertiban malfungsi trotoar; misalnya pelarangan penggunaan trotoar Ps. Baru untuk parkir (23%) dan penertiban Pedagang Kaki Lima (13%). Kenyamanan juga sangat dipengaruhi kelengkapan fasilitas pedestrian. Berdasarkan hasil analisis persepsi yang memenuhi uji validitas dan uji realibilitas, penyediaan fasilitas pelengkap telah berada pada skala “penting” (skala 71.24%) diantaranya: (1) westafel/ tempat cuci tangan/ handsanitizer, (2) diwajibkan memakai masker di jalur pedestrian, (3) himbauan melalui papan reklame mengenai kebersihan, serta (4) pemberian pembatas (penanda) pada jalur pedestrian
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Agustapraja, H.,R., Mar. 2018. Studi Pemetaan Perilaku (Behavioral Mapping) Pejalan Kaki Pada Pedestrian Alun-Alun Kota Lamongan. Jurnal CIVILLa 3, 1:134-139. ISSN No. 2503 – 2399.
Hadiyati, Y., 2012. Perencanaan Pedestrian Hijau Di Jalan Lingkar Luar Kota Bogor, Jawa Barat. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Mayona, E.,L., Jan. 2013. Identifikasi Kebutuhan Fasilitas Pejalan Kaki di Kota Pontianak. Jurnal Online Institut Teknologi Nasional 10, 10:1-9.
Muslihun, M., 2013. Studi Kenyamanan Pejalan Kaki Terhadap Pemanfaatan Jalur Pedestrian di Jalan Protokol Kota Semarang (Studi Kasus Jalan Pahlawan. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ridho, 2020. Proyek Pedestrian di Kota Padang Dilanjutkan . Terakhir diupdate 19 Februari 2020. http://majalahintrust.com/
Sanjaya, R., Soedarsono, Mudiyono, R., 2017. Analisis Fungsi Dan Kenyamanan Jalur Pedestrian Kawasan Di Kota Pangkalan Bun (Studi Kasus : Bundaran Pancasila).
Septika, E., D., 2016. Tingkat Kenyamanan Jalur Pejalan Kaki Jalan Asia Afrika, Bandung. Prosiding Temu Ilmiah IPLBI. A111-A116.
DOI: https://doi.org/10.24036/cived.v7i2.109838
Copyright (c) 2020 Angelalia Roza, Ahlul Fikri, Andi Mulya Rusli
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.