Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas model pembelajaran Nested dalam meningkatkan pemahaman konsep, keterampilan komunikasi, dan kemampuan pengorganisasian siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, melibatkan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, dan guru kelas VI di SD Negeri 237, 238, dan 239 Palembang sebagai populasi penelitian. Informan utama terdiri dari 10 orang guru kelas VI. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan studi kepustakaan, dengan keabsahan data diuji melalui triangulasi dan member check. Analisis data dilakukan menggunakan teknik kualitatif interaktif yang melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Nested telah berhasil meningkatkan partisipasi dan keterampilan berpikir siswa dalam pembelajaran IPA. Guru-guru telah menyusun silabus dan RPP sesuai dengan model tersebut, yang mendorong siswa menjadi lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar. Namun, meskipun terdapat peningkatan partisipasi dan pemahaman, hasil belajar siswa masih belum memuaskan, dengan beberapa siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Monitoring oleh kepala sekolah dan pengawas mengidentifikasi bahwa selain model pembelajaran, faktor-faktor internal seperti kesehatan dan kesiapan siswa, serta faktor-faktor eksternal seperti dukungan keluarga dan lingkungan, juga mempengaruhi kualitas hasil belajar. Simpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun model pembelajaran Nested efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir dan partisipasi siswa, peningkatan kualitas hasil belajar memerlukan perhatian terhadap faktor-faktor internal dan eksternal siswa