Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi implementasi dan ketimpangan yang terjadi dalam penyaluran Program Indonesia Pintar (PIP) bagi siswa Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Sudimara Timur 2 Kota Tangerang, Banten. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan model penelitian evaluasi ketimpangan (Discrepancy model). Teknik pengumpulan data melalui observasi mendalam, wawancara dilakukan kepada 7 orang kunci yang dianggap memahami PIP yaitu kepala sekolah, bendahara, guru kelas 2, guru kelas 5, guru kelas 6, operator penerima dana PIP dan komite sekolah, studi kepustakaan, studi dokumentasi, dan triangulasi. Model interaktif Miles & Huberman merupakan teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini. Hasil temuan pertama, masih terdapat kendala dalam penerapan Program Indonesia Pintar (PIP). Kedua, diperlukan peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan bagi guru dalam mendukung perkembangan ABK di sekolah. Ketiga, perlu ditingkatkan koordinasi dan komunikasi antara guru, orang tua siswa dan tenaga medis dalam mendukung perkembangan ABK di sekolah. Keempat, perlu diadakan sosialisasi dan edukasi kepada orang tua siswa tentang PIP agar tidak terjadi penyimpangan di dalam penggunaan dana PIP. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu bawa Program Indonesia Pintar perlu dilanjutkan dengan catatan perlu dilakukan evaluasi yang lebih komprehensif dalam pelaksanaannya.