Abstract
Salah satu syarat bagi mahasiswa lulusan Diploma 3 Farmasi untuk dapat menjalankan profesinya sebagai tenaga teknis kefarmasian adalah dengan mengikuti ujian kompetensi tenaga teknis kefarmasian (UKTTK). Sertifikat kelulusan ujian kompetensi tenaga teknis kefarmasian (UKTTK) ini akan digunakan untuk mendapatkan surat tanda registrasi yang nantinya akan digunakan dalam dunia kerja. Agar mahasiswa lulus dalam ujian kompetensi tenaga teknis kefarmasian (UKTTK), pihak perguruan tinggi melakukan bimbingan belajar untuk menghadapi ujian kompetensi tenaga teknis kefarmasian (UKTTK). Untuk melihat efektifitas progaram tersebut maka dilakukan evalausi program dengan menggunakan model context, input, process, product (CIPP). Evaluasi program model CIPP sendiri merupakan model evaluasi program merupakan evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh dari berbagai aspek atau sudut pandang. Dengan dilakukannya evaluasi program ini diharapkan dapat menjadi umpan balik serta program yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang akan berjalan lebih baik lagi.
Keywords
bimbingan belajar; model CIPP; ujian kompetensi tenaga teknis kefarmasian (UKTTK);