Abstract


Artikel ini mendeskripsikan hasil analisis Activity based costing unit cost SMA pada zona merah pasca pandemic Covid-19. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Penelitian dilakukan di salah satu sekolah menengah atas pada daerah dengan status zona merah. Participant dalam penelitian ini dipilih berdasarkan asumsi pemahamannya terhadap objek kajian penelitian, yaitu kepala sekolah, benadahara, pengurus komite sekolah, beberapa orang tua, dan beberapa guru. Data yang digunakan dalam penelitian ini terkait dengan dokumen perencanaan keungan sekolah, program sekolah, profil sekolah, dan laporan realisasi perencanaan keuangan sekolah. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif mengikuti tahapan pada metode analysis Activity based costing. Hasil penelitian menunjukkan dari sepuluh aktivitas cost pool, aktivitas pembelajaran dan ekstrakurikuler memperoleh porsi pembiayaan terbesar. Hal ini dapat dilakukan karena bantuan sumber dana dari public community: komite sekolah dan orang tua siswa. Selama pandemi Covid-19 sumber pembiayaan sekolah hanya berasal dari pemerintah. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan unit cost yang sangat signifikan sehingga terjadinya beberapa perubahan pada aktivitas cost pool yang juga disebabkan oleh peniadaan beberapa aktivitas pembelajaran tatap muka di sekolah.


Keywords


Education; Financial; Activity Based Costing; Unit Cost; Covid-19