Abstract


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seringnya siswa mengeluh bahwa pembelajaran di kelas kurang menyenangkan. Salah satu penyebab masalah itu adalah guru belum menggunakan strategi bertutur secara baik dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripksikan dan menjelaskan strategi bertutur, konteks situasi tutur penggunaan setiap strategi bertutur, dampak penggunaan strategi bertutur terhadap kejelasan maksud penutur, dan dampak penggunaan strategi bertutur itu terhadap kesantunan berbahasa guru dalam proses pembelajaran  di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah  Padang.

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Data penelitian berupa rekaman tindak tutur dan hasil pengamatan tindak tutur yang dilakukan oleh siswa Ar-Risalah, dan hasil wawancara dengan guru dan siswa di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah Padang. Analisis data dilakukan dengan mengikuti model Miles dan Huberman, yaitu pengumpulan data, reduksi, penyajian, dan kesimpulan tentang temuan penelitian.

     Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut ini. Strategi bertutur guru dalam proses pembelajaran di SMP Perguruan Islam Ar-Risalah Padang adalah strategi bertutur terus-terang tanpa basa-basi (BTTB), strategi bertutur terus-terang dengan basa-basi kesantunan positif (BTBKP), strategi bertutur terus-terang dengan basa-basi kesantunan negatif (BTBKN), dan strategi bertutur samar-samar (BS). Dari keempat strategi bertutur yang disukai oleh siswa adalah strategi bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan positif dan strategi bertutur terus terang dengan basa-basi kesantunan negatif. Penggunaan strategi BTTB dan BTBKP berdampak atau mengakibatkan makna tindak tutur menjadi jelas. Penggunaan strategi BTBKN dan BS berdampak atau mengakibatkan makna tindak tutur kurang jelas. Penggunaan strategi BTTB dan BTBKP berdampak atau mengakibatkan makna tindak tutur terasa santun dalam konteks masalah yang dibicarakan tidak sensitif dan dalam suasana akrab atau humor. Penggunaan strategi BTBKN dan BS berdampak santun dalam konteks suasana resmi dan kurang akrab.

Keywords


strategi, tindak tutur, konteks situasi tutur, kesantunan