Abstract


This paper aim to describe paradigm deconstruction of previous basic thought about Balinese myth in a Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma, a novel by Erwin Arnada. This paper is qualitative descriptive. This paper using content analysis method  with deconstruction literacy approach. The text of Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma a novel  by Erwin Arnada was used as source of paper data that published in 2016 by Gagas Media. Data collection techniques used in this paper are reading, record and data card techniques. The data validity used triangulacy theory. The result in this paper are (1) Myths of Kolok children, and (2) Sincerity and taksu bring the new soul. Both results obtained reveal that the belief in something can be overturned so that what is commonly considered as a belief can be dismantled into taboos or vice versa.

Keyword: Deconstruction, Myth, Novel, Erwin Arnada


DEKONSTRUKSI PARADIGMA DALAM  NOVEL  JEJAK  DEDARI YANG MENARI DI ANTARA MITOS DAN KARMA KARYA ERWIN ARNADA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dekonstruksi paradigma tentang dasar pemikiran terdahulu terhadap suatu mitos yang berada di Bali dalam novel Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma karya Erwin Arnada. Penelitian ini berbentuk deskriptif  kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode content analysis dengan pendekatan dekonstruksi sastra. Sumber data penelitian ini adalah teks novel yang berjudul Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma karya Erwin Arnada yang dirilis pada tahun 2016 produksi GagasMedia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca, catat dan kartu data. Validitas data menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian ini memaparkan, (1) Mitos anak kolok, dan (2) Ketulusan dan taksu menghadirkan jiwa yang baru. Kedua hasil yang didapat mengungkapkan bahwa kepercayaan terhadap sesuatu dapat dijungkirbalikan sehingga hal yang biasanya dianggap lumrah dan sudah menjadi keyakinan dapat dibongkar menjadi hal yang tabu atau sebaliknya.

Kata Kunci: Dekonstruksi, Mitos, Novel, Erwin Arnada