Abstract


Literary work in the form of drama or prose is seen as a psychological phenomenon that displays aspects of psychology (structure of personality) through the characters of the story. This study aims to describe Willem's personality structure in the form of id, ego, and superego. This descriptive qualitative research used content analysis to study the novel Dasamuka. The approach used in this study is the literary psychology proposed by Sigmund Freud. The validity of the data in this study was obtained using triangulation methods. Data analysis technique employed in this study is interactive analysis technique. The findings of this study are that Willem's id is dominated by the instinct of death and avoidance of discomfort; Willem’s ego is shown by strong efforts and decisions in realizing their desires and duties; and Willem’s superego is seen in the understanding of the moral or rules in society, the emergence of humanity, and feelings of guilt or sin.

Keywords: personality structure, Willem, novel Dasamuka

KEPRIBADIAN TOKOH WILLEM DALAM NOVEL DASAMUKA KARYA JUNAEDI SETIYONO

Abstrak
Karya sastra berbentuk drama atau prosa dipandang sebagai fenomena psikologis yang menampilkan aspek-aspek kejiwaan (struktur kepribadian) melalui tokoh-tokoh ceritanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kepribadian Willem yang berupa id, ego, dan superego. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif ini menggunakan analisis isi untuk mengkaji novel Dasamuka. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah psikologi sastra yang dikemukakan oleh Sigmund Freud. Keabsahan data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan triangulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis interaktif. Temuan penelitian ini adalah id Willem didominasi oleh naluri kematian dan sikap menghindari ketidaknyamanan; ego Willem ditunjukan dengan usaha dan keputusan-keputusan yang kuat dalam mewujudkan keinginan dan tugasnya; dan superego Willem, yakni memahami moral atau aturan masyarakat, munculnya sisi manusiawi, dan perasaan bersalah atau berdosa.