Abstract


Kondisi burnout rentan dialami oleh mahasiswa terutama mahasiswa jurusan Bimbingan dan Konseling (BK). Mahasiswa BK dituntut untuk memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. Namun pada kenyataannya standarisasi tersebut mengakibatkan mahasiswa mengalami burnout yang berdampak pada proses perkuliahan yang tidak maksimal, misalnya membuat tugas asal-asalan, prokrastinasi dan mencontek tugas teman. Timbulnya burnout ini karena mereka bekerja keras, merasa tidak berdaya, tidak ada harapan, merasa terjebak, kesedihan yang mendalam dan secara terus-menerus membentuk lingkaran dan menghasilkan perasaan lelah dan tidak nyaman.


Keywords


Burnout, Mahasiswa BK