Merdeka Belajar; Antara Retorika dan Aplikasi

Nofri Hendri(1),
(1) Prodi. Teknologi Pendidikan FIP UNP  Indonesia

Corresponding Author


DOI : https://doi.org/10.24036/et.v8i1.107288

Full Text:    Language : en

Abstract


Kemerdekaan adalah satu kata yang tidak asing lagi yang sering dimaknai dengan kebebasan dalam arti yang sesunguhnya. Yang menjadi permasalahannya adalah masih banyak kita melihat upaya pengekangan dimana-mana, khususnya dalam pendidikan. Guru dan murid belum merasakan otonomi yang cukup untuk menentukan arah kebijaksanaan belajar dan mengajarnya karena masih diatur dengan regulasi yang membuat rencana, proses pelaksanaan, dan evaluasi yang dilakukan terkesan dibatasi dan mengikat. Tidak jarang, kita melihat dengan aturan jam pelajaran yang harus penuhi, membuat guru dan siswa tidak bisa fokus dalam pembelajaran. Sementara, kesejahteraan belum juga sesuai dengan tuntutan yang begitu tinggi yang dipersyaratkan oleh pihak pembuat kebijakan, misalnya harus melengkapi semua perangkat pembelajaran, membuat karya ilmiah, kewajiban melaksanakan tri-dharma PT bagi dosen dengan mempersyaratkan harus mempublish artikel ke jurnal Scopus. Komponen pendidikan adalah satu kesatuan yang harus saling berkontribusi dan harus saling mendorong atau membantu, karena bagaimanapun tugas pendidikan adalah bagian dari pengaplikasian fungsi sosial. Berdasarkan fenomena dan gambaran umum tersebut, maka penulis tertarik untuk membuat artikel tentang Merdeka Belajar; Antara Retorika dan Aplikasi.

 Kata Kunci: kemerdekaan, belajar, pendidikan, retorika, aplikasi


Article Metrics

 Abstract Views : 5532 times
 PDF (Bahasa Indonesia) Downloaded : 1630 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.