MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN SANGGAR SENI DALAM MENCIPTAKAN KARYA SENI BERBASIS INDUSTRI KREATIF DI KOTA PADANG

Yos Sudarman(1), Susmiarti Susmiarti(2),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang 

Corresponding Author
Copyright (c) 2020 ABDI HUMANIORA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Humaniora

DOI : https://doi.org/10.24036/abdihumaniora.v2i1.110728
DOI (PDF): https://doi.org/10.24036/abdihumaniora.v2i1.110728.g104337

Full Text:    Language : ind

Abstract


Artikel ini bertujuan mengungkap masalah peningkatan pengetahuan dan kemampuan Sanggar Seni dalam menciptakan karya seni berbasis industri kreatif di Kota Padang. Penulis melihat bahwa perkembangan sanggar seni tidak bisa dilepaskan dari pengetahuan dan keterampilan pemilik/pengelola sanggar untuk tetap hidup di tengah persaingan industri kreatif yang semakin meningkat. Untuk bidang tari, agar dapat dipasarkan ke masyarakat seni pertunjukan dan kepariwisataan, nilai produktivitas karya tari dari sanggar seni sudah seyogyanya membawa visi dan misi industri/ekonomi kreatif. Penulis melihat masalah ini perlu dilihat dan dianalisis, agar sanggar seni tetap bertahan. Metode dalam kegiatan ini adalah studi kasus dengan cerama dan diskusi, untuk menciptakan kemampuan mandiri peserta pelatihan menciptakan karya tari baru sesuai dengan kebutuhan industri/ekonomi kreatif. Untuk gagasan itu, diperlukan pemahaman konsep mencipta tari sesuai kebutuhan masyarakat dan bagaimana memasarkannya. Selain itu, studi kasus ini juga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi mitra di lapangan, khususnya untuk pengembangan sanggar seni yang berakar pada industri kreatif tersebut. Hasil yang dicapai di dalam kegiatan ini adalah, bahwa setelah dilakukan beberapa kali intervensi pengetahuan dan keterampilan seperti tentang konsep tari dan industri kreatif dimaksud, maka pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan untuk mencari sumber garapan dalam menata tari bisa dikumpulkan, didiskusikan, dan diwujudkan.


Keywords


Ketrampilan dan pengetahuan, karya seni berbasis indsutri kreatif

References


Anoegrajekti, N. (2013). Sastra Lokal dan Industri Kreatif: Revitalisasi Sastra dan Budaya Using. ATAVISME, 16(2), 183-193.

Dibia, Wayan I,2006. Tari Komunal. Jakarta:Pendidikan Seni Nusantara Hawkins,

Alma M. 2002. Bergerak Menurut Kata Hati. MSPI : Jakarta.

Herlambang, Y. (2015). Peran Kreativitas Generasi Muda Dalam Industri Kreatif Terhadap Kemajuan Bangsa. Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi (Tematik), 2(1), 61-71.

Hidayat, M. J. (2009). Analisis Industri Budaya Pada Desain Produk Kemasan Makanan Industri Kecil Menengah (1KM). Acintya Jurnal Penelitian Seni Budaya, 1(2).

Indahyani, T. (2010).Sukses Mengembangkan Desain Seni dan Kerajinan Menjahit Aplikasi Berbahan Dasar Limbah Kain (Kain Perca) bagi Industri Rumah Tangga. Humaniora, 1(2), 431-444.

Indrayuda, I. (2016). The existence of local wisdom value through Minangkabau dance creation representation in present time. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 16(2), 143-152.

Indrayuda, 2002.Makna Simbol Tari Balance pada Masyarakat Nias di Seberang Palinggam. Padang: PPs. Universitas Negeri Padang.

Indrayuda, I. (2014). Problematika Tari Minangkabau Dalam Dinamika Pertunjukan Industri Hiburan. Humanus, 13(2), 123-134.

Indrayuda, I. (2019). Acting, Movements, and the Three Important Components Configuration in Marginalizing Randai as an Entertainment Show. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 19(1), 98-110.

Kaunang, I. R. B., & Sumilat, M. (2015).Kemasan Tari Maengket Dalam Menunjang Industri Kreatif Minahasa Sulawesi Utara Di Era Globalisasi.Jurnal Lppm Bidang Ekososbudkum, 2(1), 89- 106.

Koentjaradiningrat.1987. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta:Angkasa Baru.

Kurniati, E. D. (2015). Kewirausahaan industri. Deepublish.

Maleong, Lexy, 2002. Penelitian Kualitatif.Jakarta: PT Remaja RosdaKarya

Murgianto, Sal. 1983. Koreografi pengetahuan Dasar Komposisi Tari. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

.2004. Tradisi dan Inovasi: Beberapa Masalah Tari di Indonesia, Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Saksono, H. (2012). Ekonomi Kreatif: Talenta Baru Pemicu Daya Saing Daerah. Jurnal Bina Praja: Journal of Home Affairs Governance, 4(2), 93-104.

Saputra, W. (2010).industri kreatif. Jakarta: Baduose Media.

Smith, Jacqueline. 1985. Komposisi Tari, Sebagai Petunjuk Praktis Bagi Guru. Terjemahan Ben Suharto. Yogyakarta : Ikalasti.

Soedarsono. 1987. Pengantar Pengetahuan Komposisi Tari. Jakarta : Akademi Seni Tari Indonesia.

Sulastri, R. E., & Dilastri, N. (2015).Peran Pemerintah dan Akademisi dalam Memajukan Industri

Suparjan, N, 1982. Pengantar Pengetahuan Tari. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suparmin, S., Roniwijaya, P., Priyanto, S., & Setiadi, B. R. (2017). Eksplorasi Sub-sub Sektor Industri.

Susmiarti, S. (2015). Tari Kain dalam Ranah Industri Hiburan: sebuah Problematika Kemasan dan Pelestarian. Humanus, 14(2), 158-164.

Susmiarti, S., & Indrayuda, I. (2017, October). The Impact of Community Response to the Marginalization of the Existence of Indang Arts Tradition. In Sixth International Conference on Languages and Arts (ICLA 2017). Atlantis Press.


Article Metrics

 Abstract Views : 435 times
 PDF Downloaded : 146 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 ABDI HUMANIORA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Humaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.