PENGARUH PENGGUNAAN PEREKAT GETAH DAMAR PADA PEMBUATAN BRIKET CAMPURAN AMPAS TEBU DAN KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALOR

HARYOGI WINARTO -

Abstract


Kelangkaan bahan bakar minyak sebagai sumber energi alam akibat dari konsumsi energi yang terus meningkat. Dibutuhkan alternatif energi yang dapat diperbaharui (renewable), ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Ampas tebu dan kulit durian merupakan limbah yang termasuk kedalam biomassa dengan nilai kalor yang relatif tinggi dan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan briket. Dibutuhkan proses teknologi untuk menghasilkan briket berbahan dasar limbah yang belum termanfaatkan secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat karakteristik nilai kalor dan lama nyala api briket campuran ampas tebu dan kulit durian dengan perekat getah damar. Proses pembuatan briket diawali dengan penyediaan alat dan bahan, pengeringan bahan baku, penggilingan bahan baku, menetukan campuran dengan perbandingan 35%:35%:30%, 37,5%:37,5%:25%, 40%:40%:20%, 42,5%: 42,5%:15%, 45%:45%:10%, pencampuran dilakukan untuk mengetahui campuran terbaik dan pengaruh perekat terhadap nilai kalor briket, pencetakan dengan bentuk silinder ukuran diameter 50mm, tinggi 40mm dan lubang tengah 12mm, lalu pengeringan briket selama 4 hari. Pengujian nilai kalor dilakukan menggunakan alat bomb kalorimeter diperoleh nilai kalor sebesar 15076,79 kj/kg, pada campuran 37,5% ampas tebu : 37,5% kulit durian : 25% getah damar. Hasil pengujian nyala api, dibutuhkan waktu 15 menit untuk membakar 1kg briket hingga briket tidak mengeluarkan asap dan briket memiliki ketahanan nyala api mencapai 85,7 menit. maka, sebagai bahan bakar alternatif briket layak sebagai bahan bakar alternatif karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi dan lama nyala api yng cukup lama.

Kata kunci : Briket, campuran, Ampas tebu & Kulit durian, Perekat, nilai kalor


Full Text:

 Subscribers Only