PERBEDAAN KETAHANAN MATA POTONG PAHAT BUBUT HSS TERHADAP PERUBAHAN GERAK MAKAN DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN DALAM PEMBUBUTAN RATA BAJA KARBON ST.37

EKO PUTRA -

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar ketahanan mata potong terhadap perubahan gerak makan dalam pembubutan rata, Untuk mengetahui seberapa besar ketahanan mata potong terhadap perubahan kedalaman pemotongan dalam pembubutan rata, dan untuk mengetahui sejauh mana ketahanan mata potong terhadap perubahan gerak makan dalam pembubutan rata baja karbon St.37. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Objek penelitian adalah mata potong pahat bubut HSS. Dalam pembubutan poros sepanjang 150 mm berdiamter 36 mm dari baja St.37 sebanyak 10 buah sedangkan pahat berjumlah 10 buah pahat. Pembubutan benda kerja ini dilakukan dengan pembubutan rata kanan tanpa media pendingin. Instrument dalam penelitian ini yaitu dengan mengamati mata pahat menggunakan tabel data kemudian data diolah menggunakan rumus uji beda (uji t) dengan cara pembubutan rata dengan perubahan gerak makan (feeding) dan kedalaman pemotongan (depth of cut) tetap sebaliknya kedalaman pemotongan berubah gerak makan (feeding) tetap. Hasil analisis data menunjukan bahwa harga t hitung = 0,93 dan harga t tabel = 2,306 kriteria pengujian terima Ho jika t hitung terletak antara 2,306 dan – 2,306 dan Ho ditolak jika diluar rentang harga tersebut. Dari penelitian didapat t= 0,93 dan ini jelas tidak dalam daerah penerimaan jadi Ho diterima. Hasil penelitian ini mengugkapkan bahwa ada perbedaan ketahanan mata potong pahat antara perubahan gerak makan (feeding) dengan kedalaman pemotongan (depth of cut) dalam pembubutan rata baja karbon St.37. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perubahan gerak makan (feeding) tidak menjaga ketahanan ata potong pahat, tetapi masih lebih baik dibandingkan melakukan perubahan kedalaman pemotongan (depth of cut).

Kata kunci : Gerak Makan, Kedalaman Pemotongan, Pembubutan Rata


Full Text:

 Subscribers Only