ANALISIS KEKERASAN BRINELL DAN KEKUATAN TARIK PADA BESI TEMPA SETELAH PENGELASAN LAS BUSUR LISTRIK

Edo Febrianto -

Abstract


Hasil pengelasan yang baik merupakan suatu tuntutan namun seorang juru las sering tidak memperhatikan faktor pengontrolan sehingga sewaktu proses pengelasan sering terjadi perubahan bentuk dan sifat mekanik yaitu kekerasan dan kekuatan pada logam yang di las karena setiap logam akan memuai apabila dipanasi. Untuk itu dilakukan penelitian tentang kekerasan dan kekuatan tarik pada besi tempa setelah dilakukan pengelasan. Maka tujuan penelitian untuk menganalisa nilai kekerasan dan kekuatan tarik pada besi tempa setelah dilakukan pengelasan las busur listrik.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen, dimana hasil penelitian diperoleh langsung melalui benda uji (spesimen). Dalam penelitian ini data diperoleh melalui hasil pengujian kekerasan brinell dan kekuatan tarik pada besi tempa yang telah mengalami proses pengelasan, dilanjutkan dengan pengamatan dan analisa terhadap data yang diperoleh dari pengujian di laboratorium. Pengelasan dilakukan terhadap plat besi tempa dengan tebal 10 mm menggunakan kampuh X simetris untuk pengujian kekerasan dan tebal 6 mm menggunakan kampuh V tertutup untuk pengujian kekuatan tarik yang dilas dengan las busur listrik dan elektroda merk Kobe Steel RB 26 Ø 3,2 mm jenis kawat las E 6013 yang kemudian hasil las didinginkan menggunakan media pendingin udara.
Hasil analisa pada pengujian kekerasan pada logam yang di las keseluruhan memiliki rata-rata kekerasan yaitu 267 kg/mm2. Sedangkan untuk logam yang tidak di las yaitu 255 kg/mm2. Perbedaan kekerasan pada daerah bahan dasar, daerah HAZ dan daerah jalur las disebabkan oleh perbedaan pengaruh panas yang dihasilkan dari pengelasan. Sedangkan pada pengujian kekuatan tarik terlihat bahwa dari rata-rata spesimen tanpa di las yaitu 48,69 kg/mm2 memiliki kekuatan tarik yang lebih tinggi dibandingkan dengan spesimen yang di las dengan rata-rata 35,05 kg/mm2. Faktor penurunan kekuatan pada logam yang di las disebabkan karena pengaruh peningkatan kekerasan pada daerah pengelasan dan daerah HAZ, di samping kualitas pengelasan yang masih terdapat porositi pada jalur las.
Kata kunci : kekerasan brinell, kekuatan tarik, besi tempa, las busur listrik

Full Text:

 Subscribers Only