Konflik Peran Ganda Dengan SUBJECTIVE WELL- BEING Wanita Bekerja Teller Bank Nagari

Fauza Fauza - Universitas Negeri Padang

Abstract


Abstract: Work-family conflict and subjective well-being in women working as Bank Nagari tellers. This study aimed to examine relationship between work-family conflict and subjective well-being in women working as Bank Nagari tellers. This type of research is correlational quantitative. The research population are women working as Bank Nagari in West Sumateraan respondents were 35 people, selected using purposive sampling technique. This instrument of research is subjective well-being scale and work-family conflict scale. Technique of analysis data in this research use product moment of Karl Pearson. The results showed that there was a significant correlation between work-family conflict and subjective well-being of women working as Bank Nagari tellers with correlation coefficient value (r)-0,660, p=0,000 (p <0,01).

Keywords: Work-family conflict, subjective well-being, bank tellers.

Abstrak: Konflik peran ganda dan subjective well-being wanita bekerja teller Bank Nagari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konflik peran ganda dan subjective well-being pada wanita yang bekerja sebagai teller Bank Nagari. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita yang bekerja sebagai teller Bank Nagari di Sumatera Barat dan sampel sebanyak 35 orang yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah skala konflik peran ganda dan skala subjective well-being. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konflik peran ganda dan subjective well-being pada wanita yang bekerja sebagai teller Bank Nagari dengan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,660, p= 0,000 (p<0,01).

Kata kunci: Konflik peran ganda, subjective well-being, teller bank.


Keywords


Konflik peran ganda; subjective well-being; teller bank.



DOI: http://dx.doi.org/10.24036/jrp.v2018i1.3874