PENGARUH MASSA PIRINGAN REM CAKRAM TERHADAP JARAK PENGEREMAN PADA SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125

Jumadil Putra - Universitas Negeri Padang
Hasan Maksum - Universitas Negeri Padang
Daswarman Daswarman - Universitas Negeri Padang

Abstract


Intisari Sarana transportasi yang pada masa kini banyak digunakan adalah sepeda motor. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor terutama pada jenis sepeda motor, disadari atau tidak, terjadi seiring dengan meningkatnya angka kecelakaan di jalan raya. Salah satu faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan raya adalah faktor kendaraan, salah satunya disebabkan oleh rem tidak berfungsi atau rem blong. Sejauh yang penulis lihat di lapangan, pada piringan cakram rem jumlah lubang ventilasi pada tiap pabrikan berbeda-beda, kondisi demikian diperkirakan akan berpengaruh terhadap massa dari piringan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperime dengan menggunakan Sepeda motor Supra X 125. Berdasarkan hasil penelitian maka didapat hasil bahwasanya piringan cakram standar, jarak pengereman pada kecepatan 40 Km/jam adalah 21.85 m, kecepatan 60 Km/jam 71.108 m, kecepatan 80 Km/Jam 104.443 m. Piringan cakram dengan lubang 33, jarak pengereman pada kecepatan 40 Km/Jam adalah 25.184 m, kecepatan 60 Km/jam 46.109 m, kecepatan 80 Km/Jam 62. 962 m. Piringan cakram dengan lubang 41, jarak pengereman pada kecepatan 40 Km/Jam adalah 8.88 m, kecepatan 60 Km/jam 26.66 m, kecepatan 80 Km/Jam 43.70 m.

Kata kunci— Massa Piringan, Cakram, Jarak Pengereman

 

Abstract— Means of transport which today is widely used motorcycle. Increasing number of vehicles, especially on the type of motorcycle, whether consciously or not, going along with the increasing number of accidents on the highway. One of the main factors causing traffic accidents on the highway is a factor of the vehicle, one of which is caused by the brake not working or brake failure. As far as I see in the field, the number of disk disc brake ventilation holes on each manufacturer is different, so the conditions are expected to affect the mass of the disk itself. This study uses eksperime research using Motorcycle Supra X 125 Based on the research results obtained behold disc standard discs, the braking distance at a speed of 40 Km / hr  is 21.85 m, a speed of 60 Km / hr 71.108 m, the speed of 80 Km / Hour 104.443 m. Disc  with 33 holes, braking distance at a speed of 40 km / hour is 25.184 m, a speed of 60 Km / hr  46.109 m, the speed of 80 Km / hr 62.962 m. Disc with 41 holes, braking distance at a speed of 40 km / hour is 8.88 m, a speed of 60 Km / hr  26.66 m, the speed of 80 Km / Hr 43.70 m.

Keywords— Mass of Disck, Disc, Braking Distance.

Full Text:

PDF

References


Aip Saripudin, dkk. 2009. Fisika Untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Visindo Media Persada

Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Standarisasi Nasional. 2008. Metoda Pengereman Kendaraan Bermotor Kategori L. SNI 4404-2008.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Tahun 1987-2012. Pada www. bps.go.id. (diakses 13 Februari 2014).

Daswarman. (1999). Sistem Kemudi Rem dan Suspensi. Padang. 2009. Pasca Sarjana Universitas Negeri Padang.

Halderman, james D.2004. Automotive Brake Sytem.USA

Sri Handayani. 2009. Fisika untuk SMA kelas XI. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Heisler Heinzh. 2002. Advanced Vehicle Technology. Jordan.

Dudi Indrajit. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Jalius Jama dan Wagino. (2008). Teknologi Sepeda Motor Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.

Jalius Jama dan Wagino. (2008). Teknologi Sepeda Motor Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan SMK.

Owen Clifton. 2004. Automotive Brake System. United States Of America. Delmar

Ristauli Enni. 2012. Uji Berbagai Diameter Selang Lilitan Terhadap Hasil Pompa Air Semi Mekanis. Universitas Sumatera Utara.