TINJAUAN TENTANG PERKEMBANGAN SILAT LANGKAH TIGO HARIMAU DI DESA TANJUNG PAUH MUDIK KECAMATAN KELILING DANAU KABUPATEN KERINCI

YOSSEPRIZAL YOSSEPRIZAL -

Abstract


Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya informasi yang dapat diyakini terhadap Sejarah Asal-usul Silat, persyaratan belajar silat, bentuk gerakan silat dan perkembangan silat langkah tigo harimau di Desa Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci. Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan silat langkah tigo harimau di Desa Tanjung Pauh Mudik, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci.

Penelitian ini tergolong kepada penelitian deskriptif. Informan dalam penelitian ini adalah niniek mamak sebanyak 5 orang, tua silat dan guru silat sebanyak 6 orang, anak sasian sebanyak 10 orang, yang berdomisili di Desa Tanjung Pauh Mudik. Teknik yang digunakan dalam untuk mengumpulkan data ini adalah dengan observasi guide dan wawancara guide, selanjutnya digunakan kamera digital untuk pengambilan gambar dari gerakan pokok silat langkah tigo harimau di Desa Tanjung Pauh Mudik, dan perekam suara dari wawancara tentang silat langkah tigo harimau

Silat Langkah Tigo Harimau ini telah ada dan menjadi suatu aktivitas masyarakat di Desa Tanjung Pauh Mudik ini diperkirakan sejak dari zaman nenek moyang masyarakat Desa Tanjung Pauh Mudik yang tidak bisa dipastikan tahun awal kemunculannya, silat langkah tigo harimau pertama kali diajarkan oleh Darauh, darauh adalah anak dari nenek moyang masyarakat Desa Tanjung Pauh Mudik yang pernah menyusu pada harimau tiga bersaudara, Ada pun Persyaratan yang harus dipenuhi untuk belajar silat ini adalah satu ekor ayam hitam, sekapur sirih, uang sebesar dua ratus ribu rupiah, masing-masing persyaratan tersebut mempunyai makna yang berbeda-beda. Dan guru silat mengajarkan silat langkah tigo harimau tidak pernah membedakan latar belakang dari anak sasian, baik segi ekonomi maupun segi pengetahuan.

Full Text:

PDF

References


Amran. 2010. Menguak rumpun pencak silat minang kabau. Pekanbaru: PT. Sutra Benta Perkasa

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Baskoro, Wahyu. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Jakarta: Setia Kawan

Firman (2007). Studi Tentang Pencak Silat Tradisional Lunang Dikecamatan Lunang Silaut Kebupaten Pesisir Selatan. Padang: FIK UNP.

Ihsan, Nurul. 2009. Pengaruh Latihan pencak silat terhadap perubahan tingkah laku remaja. Tesis tidak diterbitkan. Padang: Program Pascaserjana UNP Padang

Moleong, J Lexi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Muhajir. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesenian. Bandung: Yudistira.

Mulyana. (2013). Pendidikan Pencak Silat. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Notosoejitno, (1994). Khasanah Pencak Silat. Jakarta: CV Sagung Seto.

Rusli, dkk. (1982). Peerkembangan Seni Beladiri Tradisional Sumatra Barat. Jakarta: Depertemen pendidikan dan kebudayaan.

Sjukur, Abdul. (2013). Pencak Silat. (online). (http://Pencaksilat-center.blogspot.com/). Diakses 05 Januari 2015

Suwirman. (2006). Pencak Silat Tradisional Kuntau Dikecamatan Tempuling Kecamatan Kabupaten Pesisir Selatan Indragiri Hilir Riau. Padang: FIK UNP.

Syamsul. 2005. Kamus Bahasa Minang Kabau-Indonesia. Padang: balai bahasa padang

Undang-undang RI No.3 Tahun (2005). Sistem Keolahragaan Nasional. Bandung: Citra Umbara