Studi percepatan tanah maksimum wilayah Sumatera Barat dengan metode NGA (Next Generation Attenuation) (Study of the maximum soil acceleration of the West Sumatra region using the NGA (Next Generation Attenuation) method )
Abstract
Full Text:
PDFReferences
Plummer, C dkk. 2003. Physical Geology. New York: McGraw Hill Companies
Karyadi, D. 2008. Penentuan Pola Mekanisme Sumber Gempabumi Berdasarkan Polarisasi Pertama Gelombang P (Gempabumi Bengkulu 12 September 2007). Jakarta: Akademi Meteorologi dan Geofisika.
Garini, Sherly A. 2014. “Studi Kegempaan Wilayah Sumatera Bagian Utara Berdasarkan Relokasi Hiposenter Menggunakan Metode Inversi”,Prosidding Pertemuan Ilmiah XXVIII Jateng % DIY Yogyakarta.
Sieh, K, and Natawidjaja, D. H. 2000. Neotectonics of the Sumatera Fault, Indonesia. Journal of Geophysical Research, 105, B12, pp. 28, 295-28, 326.
Triyono, Rahmat. 2015. Ancaman Gempabumi di Sumatera Barat Tidak Hanya Bersumber dari Mentawai Megathrust. Artikel Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang.
Hadi, ArifIsmul., Muhammad Farid dan Yulian Fauzi. 2012. Pemetaan Percepatan Getaran Tanah dan Indeks Kerentanan Seismik Akibat Gempabumi untuk Mendukung Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Bengkulu. Bengkulu: Ilmu Fisika Universitas Bengkulu.
Meitawati, P. M. 2017. Perbandingan Nilai Percepatan Tanah Maksimum Berdasarkan Modifikasi Konstanta Atenuasi dan Data Accelerograph Tahun 2008-2016 pada Stasiun BMKG Lampung. Skripsi. Universitas Lampung.
Syafriana, Denisa.dkk. 2015. Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Di Sumatera Barat Berdasarkan Skenario Gempa Bumi Di Wilayah Siberut Dengan Menggunakan Rumusan Si And Midorikawa (1999). Jurnal Fisika Unand (Vol.4, No.4, Oktober 2015 ISSN 2302-8491).
Haris, Adam dan Irjan. 2013. Analisis Percepatan Getaran Tanah Maksimum Wilayah Yogyakarta dengan Metode Atenuasi Patwardhan. Malang: UIN Maliki Malang.
Romadiana, Dwi, Syafriani dan Andiyansyah Z. Sabarani. (2018). Analisis Nilai Percepatan Tanah Maksimum Menggunakan Rumusan Empiris Mc. Guire, Si and Midorikawa Dan Donovan Di Wilayah Sumatera Barat. Padang: UNP.
DOI: http://dx.doi.org/10.24036/4642171074