Analisis Kontribusi Pad Terhadap Belanja Daerah Dan Pertumbuhan Pad Sebelum Dan Sesudah Otonomi Daerah (Studi Empiris Pada Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Barat)

Gita Dinata - Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Abstract


This study aims to examine the differences of share and growth, before and after the decentralization  of West Sumatra. It was considered as a comparative study. The population are all of districts and cities in the province of West Sumatra. This study use purposive sampling obtained 9 districts / cities. type of data used the data subject and the data source using secondary data. method of data collection using the documentation. analysis used is the analysis of different test paired sampled t-test. The result shows that the the share of regional own revenue to regional expenditure during decentralization era have no improvement, not better than the one before the era arithmetic-t < table-t that is1,542<1.980 (sig 0.737 > 0.05) it mean H1 has been rejected. The regions still have strong dependence on the central government. But conversly, the growth of the regional own revenues during autonomy have positive difference than before. arithmetic-t >table-t are 2.260 >2.02 (sig 0.028 < 0.05) it mean H2 accepted.

Keywords:Share of Regional Own Revenue and Growth of Regional Own Revenue

Full Text:

PDF

References


(BPS), B. P. Statistik Keuangan Pemerintah Daerah Tk II tahun 1998-2004. Jakarta. Indonesia.

Ainur, Rofia. 2007. Klasifikasi Belanja Daerah. Kursus keuangan Daerah. Jakarta: Pustaka Utama

Andi Mustari Pide. 1999. Pertumbuhan Pemerintah Daerah di Negara Reoublik Indonesia. Yogyakarta: Liberty

Azhar, Z. 2004. Keuangan Daerah Berbasis Kinerja. Padang: UNP.

Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Erlangga.

Bappenas. 2003. Peta Kemampuan Provinsi Dalam Era Otonomi Daerah. Tinjauan Atas Kinerja PAD, dan Upaya yang dilakukan Daerah: Direktorat Pembangunan Otonomi Daerah.

Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2008. Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah, Pelengkap Buku Pegangan. 2008. Direktorat Jenderal Perimbangan Daerah. http://dpjk.depkeu.go.id

Dharma Setyawan Salam. 2004. Otonomi Daerah.Jakarta: Djambatan

D.J, M. 1995. Sistem Adminitrasi Keuangan Daerah. Jakarta: Pustaka Utama.

Gie, The Liang. 1994. Pertumbuhan Pemerintah Daerah Di Negara Republik Indonesia. Yogyakarta:Liberty.

Halim, A. 2000. Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: AMP YKPN.

Hasan, I. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Husaini Usman. 1995. Pengantar Statistika. Yogyakarta: Bumi Aksara

Iqbal Hasan. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Josef Riwu Kaho. 2005. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Kurniati, Erri. 2006. Pengaruh Dana Perimbangan dan Pendapatan Asli Daerahterhadap Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten/Kota di Kabupaten SUmatera Barat. Skripsi. UNP. Padang

Lewis, Blane D. 2003. Some Empirical Evidence on New RegionalTaxes and Charges in Indonesia. Research Triangle Institute. North Carolina. Working Paper.

Lubis, Rusdi. 2011.PEMBINAAN SDM UNTUK PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH. D http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=2474:pembinaan-sdm-untuk-pelaksanaan-otonomi-daerah&catid=11:opini&Itemid=83, dikutip pada 27 Maret 2012

Marzuki, M. Laica, 2007. “Hakikat Desentralisasi Dalam Sistem Ketatanegaraan RI – Jurnal Konstitusi Vol. 4 Nomor 1 Maret 2007″, Jakarta : Sekretariat Jenderal & Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI.

Malarenggeng, R. A. 2001. Otonomi Daerah (pp. Perspektif, Teoritis, dan Praktis). Yogyakarta: Bigraf Publishing.

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Derah.Yogyakarta: Andi

Memesah, D.J. 1995. Sistem Administrasi Keuangan Daerah. Jakarta: Pustaka Utama.

Mudrajad Kuncoro. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta: Erlangga

Novita, Nora. 2005. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Swasta Terhadap Peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto Kab. Pesisir Selatan. Skripsi. UNP.Padang

Pasal 18 Ayat (5) Undang-Undang 1945

Pide, A. M. (1999). Otonomi Daerah dan Kepala Daerah Memasuki Abad XXI. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Peraturan Pemerintahan Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Provinsi dalam Daerah Otonomi

Peraturan Pemerintahan Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pusat dan Daerah

Rizal Alvian Malaranggeng. 2001. Otonomi Daerah, Prespektif, Teoritis dan Praktis. Yogyakarta: Bigraf Publishing.

Siregar, Syofyan. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif.Jakarta. Bumi Aksara

TAP MPR-RI Nomor XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Usman, H. (1995). Pengantar Statistika. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dalam Perumusan Desentralisasi

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Pendapatan Asli Daerah

Widjaja, H. (2004).Otonomi Daerah dan Daerah Otonom. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wiryawan Setiaji dan Priyo Hari Adi. 2007. Peta Kemampuan Keuangan Daerah sesudah Otonomi daerah: Apakah mengalami pergeseran?.Simposium Nasional AKuntansi X. Unhas Makassar. 26-27 Juli.

Yani, A. (2004). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Yudhoyono, B. (2003). Otonomi Daerah: Desentralisasi dan Pengembangan SDM Aparatur Pemda dan Anggota DPRD. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.