PENGARUH PERSONAL COST OF REPORTING, KOMITMEN ORGANISASI, DAN TINGKAT KESERIUSAN KECURANGAN TERHADAP NIAT MELAKUKAN WHISTLEBLOWING (Studi Empiris pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Payakumbuh)

Resi Marliza - Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi UNP

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh personal cost of reporting, komitmen organisasi, dan tingkat keseriusan kecurangan terhadap niat melakukan whistleblowing. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai negeri sipil pada Organisasi Perangkat Daerah Kota Payakumbuh. Sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus SLOVIN berjumlah 313 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa personal cost of reporting tidak berpengaruh signifikan negatif terhadap niat melakukan whistleblowing (sig 0,980). Komitmen organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap niat melakukan whistleblowing (sig 0,037). Tingkat keseriusan kecurangan berpengaruh signifikan positif terhadap niat melakukan whistleblowing (sig 0,000).

Kata kunci: Personal Cost of Reporting, Komitmen Organisasi, Tingkat Keseriusan Kecurangan, Niat Melakukan Whistleblowing


Full Text:

PDF

References


Alleyne, Philmore, Mohammad Hudaib, dan Richard Pike. 2012. “Towards a conceptual model of whistle-blowing intentions among external auditors”. Scient Direct Journal.

Alleyne, Philmore. 2016. “The influence of organisational commitment and corporate ethical values on non-public accountants’ whistle-blowing intentions in Barbados”. Journal of Applied Accounting Research Vol. 17 No. 2, 2016 pp. 190-210.

Almudazir. 2017. “Mantan Kabid Bina Marga PU Payakumbuh Ditahan”. Harian Haluan. (23 Februari 2017).

Bagustianto, Rizki, dan Nurkholis. 2014. ”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Pegawai Negeri Sipil (PNS) Untuk Melakukan Tindakan Whistleblowing (Studi Pada PNS BPK RI)”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Bouville, Mathieu. 2007. “Whistle-Blowing and Morality”. Journal of Business Ethics. 2008 (81); 579–585.

Brief, Arthur P. dan Motowidlo, Stephan J. 1986. “Prosocial Organizational Behaviours”. Academy of Management Review. Vol. 11 (4); 710-725.

Curtis, Marry. B. 2006. “Are audit-related ethical decisions dependent upon mood”. Journal of Business Ethics (2006) 68: 191–209.

Elias, Rafik. 2008. “Auditing student’s professional commitment and anticipatory socialization an their relationship to whistleblowing”. Managerial auditing journal, Vol.3 No.3, pp 283-294.

Fatoki, Olawale. 2013. “Internal Whistleblowing Intentions of Accounting Students in South Africa: The Impact of Fear of Retaliation, Materiality and Gender”. J Soc Sci, 37(1): 31-44 (2013).

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanif, Rheny Afriana, dan Fajar Odiatma. 2017. “Pengaruh Personal Cost Reporting, Status Wrong Doer dan Tingkat Keseriusan Kesalahan Terhadap Whistleblowing Intention”. Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol. 10, No. 1, Mei 2017, 11-20.

Hoffman, W. Michael and Robert E. (2008). “A Business Ethics Theory of Whistleblowing”. Journal of Business and Environmental Ethics. BentleyUniversiy. Waltham MA. USA, 45-59.

Husniati, Hj. Sri. 2017. “Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi untuk melakukan whistleblowing internal (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rokan Hulu)”. JOM Fekon, Vol. 4 No. 1 (Februari) 2017

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-sdm/10977-peran-peniup-dalam-pemberantasan-korupsi, diakses tanggal 9 Juni 2017.

http://m.kompasiana.com/didid/susno-duadji-sang-whistle-blower, diakses tanggal 3 Juni 2017.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_daerah_di_Indonesia, diakses tanggal 9 Juni 2017.

http://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_kerja_perangkat_daerah, diakses tanggal 9 Juni 2017.

Indonesia Coruption Watch, Perlambatan Pemberantasan Korupsi. Diakses tanggal 31 Mei 2017.

Indonesia Coruption Watch, Peran Whistle-blower dalam Pemberantasan Korupsi. Diakses tanggal 11 Juni 2017.

Kaplan, Steven. E, dan Joseph J. Schultz. 2007. “Intentions to Report Questionable Acts: An Examination of the Influence of Anonymous Reporting Channel, Internal Audit Quality, and Setting”. Journal of Business Ethics (2007) 71:109–124.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2008. Pedoman Sistem Pelaporan Pelanggaran-SPP (Whistleblowing System-WBS).

Menk, Karl Bryan. 2011. “The Impact of Materiality, Personality Traits, and Ethical Position on Whistle-Blowing Intentions”. VCU Scholars Compass.

Miceli, Marcia P. dan Near, Janet P.. 1985. “Characteristics of Organizational Climate and Perceived Wrongdoing Associated with Whistle-Blowing Decisions”. Personnel Psychology. 1985 (38); 525-544.

Mowday, dkk. 1979. “The Measurement of Organizational Commitment”. Journal of Vocational Behavior. Vol. 14; 224-247.

Nasution, Taufiq Akbar. 2016. “Pengaruh Saluran Pelaporan Pelanggaran dan Personal Cost terhadap Minat untuk Melaporkan Kecurangan pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah”. Tesis. Univeristas Andalas.

Parianti, Ni Putu Ika. 2016. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niat Dan Perilaku Whistleblowing Mahasiswa Akuntansi”. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.12 (2016): 4209-4236

Rothschild, Joyce, dan Terance D. Miethe. 1999. “Whistle-Blower Disclosures and Management Retaliation”. Work and Occupations. Vol. 26; 107–128.

Rustiarini, Ni Wayan, dan Ni Made Sunarsih. 2015. ”Fraud dan Whistleblowing: Pengungkapan Kecurangan Akuntansi oleh Auditor Pemerintah”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Septianti, Windy. 2013. “Pengaruh Faktor Organisasional, Individual, Situasional, Dan Demografis Terhadap Niat Melakukan Whistleblowing Internal”. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XVI.

Setiawati, Luh Putu, Maria M. Ratna Sari. 2016. “Profesionalisme, Komitmen Organisasi, Intensitas Moral dan Tindakan Akuntan Melakukan Whistleblowing”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.17.1. Oktober (2016): 257-282.

Setyawati, Intan, dkk. 2015. “Faktor-faktor yang mempengaruhi niat untuk melakukan whistleblowing internal”. Jurnal Ekonomi BisnisVolume 17 Nomor 02.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan ke-21 Desember 2014. Bandung: CV Alfabeta.

Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) RI Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Perlakuan Bagi Pelapor Tindak Pidana (Whistleblower) dan saksi pelaku (justice collaborators) di dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.

Winardi, Rijadh Djatu. 2013. ”The Influence of Individual and Situational Factors on Lower-level Civil Servants’ Whistle-blowing Intention in Indonesia”. Journal of Indonesian Economy and Business Volume 28, Number 3, 2013, 361 – 376.