PENGARUH DARI INTENSITAS MODAL DAN TANGIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Asuransi dan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2011-2015)
Abstract
This study aims to examine the influence of capital intensity and tangibility for firm financial performance. Financial performance is a dependent variable in this study that measured by ROA (Return On Asset). Independent variable in this study are capital intensity and tangibility, proxied by CIR (Capital Intensity Ratio) dan DER (Debt to Equity Ratio).
The sample used in this research was the secondary data from financial statement of banking and insurances companies which listed on Bursa Efek Indonesia in 2011-2015. The sample was taken using the method of purposive sampling, and those who meet the selection criteria. The selected sample was 30 banking and 10 insurances companies. The statistic method used was multiplied analysis linear regression with hypothesis testing of t and F statistics.
The result of this research found that partially, capital intensity and tangibility variable is significantly have negative influenced to capital structure while simultaneously, both have significant effect on financial performance . The amount of adjusted R square is 56,6 percent, which means that 56,6 percent of dependent variable can be explained by independent variable which they are capital intensity and tangibility whereas 43.4 percent explained by other variable outside the model.
Keyword: Capital Intensity, Tangibility, Firm Financial Performance
Full Text:
PDFReferences
Azis A. dan G. H. Lawson. 1989. Cash Flow Reporting and Financial Distress Models:Testing and Hypotheses. Financial Management 19, No. 1, Spring: 55-63
Almilia, Luciana Spica. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distrees suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 7, No. 1, Januari 2004 hal 1-22.
Atmini, S., Wuryana. 2005. Manfaat Laba dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Textile Mill Products dan Apparel And Other Textile Products yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Makalah yang disampaikan pada Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15-16 September.
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2001. Teori Akuntansi Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
Chairi, Anis dan Iman Ghozali. 2001. Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Fahmi, Irham.2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, BP Undip, Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri. 1996. Teori Akuntansi: Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Idris. 2010. Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. Padang. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Pernyataan Standar Akuntansi No. 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Marcelina, Pandu Dian. 2011. Analisis Laba dan Arus Kas dalam Memprediksi Financial Distress Perusahaan. Skripsi. Jember : Universitas Jember.
McCue, M.J. 1991. The Use of Cash Flow to Analyze Financial Distress in California Hospitals. Hospital and Health Service Administration, Vol. 36.
Rahmat. 2009. “Laba Akuntansi”. http://blog.re.or.id/laba-akuntansi.htm.(diakses
tanggal 18 september 2011)
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Suryarini, 2004.Analisis Diskriminasi Dalam Memprediksi Kondisi Distress dan Non Distress Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Tesis.Jember : Universitas Jember.
Wahyuningthyas Fitria, 2010. Penggunaan Laba Dan Arus Kas Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Studi Kasus Pada Perusahaan Bukan Bank Yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2005-2008.Skripsi Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang.
Widianingrum, Desika. 2008. Manfaat Informasi Laba dan Arus Kas untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan (Studi Empiris pada Emiten Industri barang Konsumsi di BEI). Skripsi. Jember : Universitas Jember.