Konstruksi Peran Perempuan dalam Novel- Novel Indonesia 1920-an
Abstract
Konstruksi peran perempuan pada tahun 1920 menarik untuk diteliti. Keberadaan perempuan pada tahun 1920 tidak dapat dipisahkan dari tradisi pingitan dan keterbatasan perempuan dalam mendapatkan pendidikan. Peran perempuan tidak dapat dilepaskan dari peran domestik dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menjahit, memasak, mencuci, mengasuh anak, patuh pada orang tua, menikah karena keterpaksaan serta menjadi istri yang tidak patuh pada suami karena menikah dengan orang yang tidak dicintainaya.sementara itu peran perempuan dalam dunia publik tampak dalam peran perempuan dalam pendidikan dan peran perempuan dalam organisasi. Hal tersebut tergambar dalam novel-novel Indonesia periode 1920-an yang meliputi novel Sitti Nurbaya karya Marah Rusli, Azab dan Senggsara karya Merari Siregar, Kehilangan Mestika karya Hamidah, dan Manusia Bebas karya Suwarsih Djojopuspito.
Full Text:
PDFReferences
Andari, A. J. (2010). Analisis Viktimisasi Struktural Terhadap Tiga Korban Perdagangan Perempuan dan Anak Perempuan. Jurnal Kriminologi Indonesia, 7(3), 307–319.
Arivia, G. (2006). Feminisme Sebuah Kata Hati. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Asri, Y. (2014a). The representation of Javanese women’s rejection toward patriarchy ideology A study of existential feminism toward Rara Mendut Novel By Yb. Mangunwijaya. The International Journal of Social Sciences and Humanities Invention, 1(6), 446–457.
Asri, Y. (2014b). Women’ s Struggle toward Gender Unfair: A Case Study in Indonesian Novel. Linguistic and Literature Studies, 2(7), 190–197. https://doi.org/10.13189/lls.2014.020703
Astuti, T. M. P. (2008). Citra Perempan dalam Politik. Jurnal Studi Gender Dan Anak, 3(1), 3–16.
Djojopuspito, S. (2000). Manusia Bebas (Edisi ke 2). Jakarta: Djambatan.
Dwipayana, I. K. A. (2017). Resistensi perempuan terhadap hegemoni Patriarki dalam kultur masyarakat bali pada novel-novel Oka Rusmini. Stilistetika, 10(4), 37–52.
Fakih, M. (2008). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamidah. (2011). Kehilangan Mestika (Cetakan ke 8). Jakarta: Balai Pustaka.
Hermawati, T. (2007). Budaya Jawa dan Kesetaraan Gender. Jurnal Komunikasi Massa, 1(1), 18–24.
Kurnianto, E. A. (2014). Representasi dan dekonstruksi perempuan dalam cerpen sang ratu karya Intan Paramaditha. Jurnal Ilmiah Bina Bahasa, 7(1), 27–38.
Martha, N. U. (2010). Citra Istri dalam Kumpulan Novelet Dunia Tanpa Warna Karya Mira W (Sebuah Kajian Sastra Feminis). Muwazah, 2(1), 225–234.
Merari, S. (2001). Azab dan Sengsara (Cetakan ke 23). Jakarta: Balai Pustaka.
Pranowo, Y. (2013). Identitas Perempuan dalam Budaya Patriarkis: Sebuah Kajian Tentang Feminisme Eksistensialis Nawal EL Sa’adawi dalam Novel ‘Perempuan di Titik Nol’. Melintas, 29(1), 56–78.
Putra, A. D. (2011). Perempuan Subaltern Dalam Karya Sastra Indonesia Poskolonial. Literasi, 1(1), 16–30.
Ritonga, D. S., & Utara, U. S. (2016). Kajian Gender Pada Novel Karya Nawal El Saadawi dan Sutan Takdir Alisjahbana. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 3(1), 13–31.
Rusli, M. (2016). Siti Nurbaya (Cetakan ke 48). Jakarta: Balai Pustaka.
Suryaman, D. (2012). Sejarah Sastra Berperspektif. Yogyakarta: Leutikaprio.
Trianton, T. (2009). Pendidikan Gender Berbasis Sastra. Insania, 14(2), 1–7.
Wiyatmi. (2010). Konstruksi Gender dalam Novel Geni Jora Karya Abidah El-Khalieqy. Humaniora, 22(2), 196–206. Retrieved from https://www.neliti.com/publications/11645/konstruksi-gender-dalam-novel-geni-jora-karya-abidah-el-khalieqy
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Bahasa, Sastra, dan Pembelajaran
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.