Arboreal mammals inventory in Tapos area of gunung Gede Pangrango national park

Amin Indra Wahyuni, Ardian Khairiah, Bambang Mulyawan

Abstract


Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) is a mountainous tropical rain forest ecosystem area that has the potential natural resources of flora, fauna and ecosystems, so inventory is needed to know the existence of a various species and organism community structure in that habitat. This study was aimed to get arboreal mammal inventory data in Pengelolaan Taman Nasional (PTN) Tapos area and expected to provide scientific data that can be used as a reference for conservation efforts at PTN Tapos. The method used in this study is line transect in Cibayawak and Pasir Banteng track and the activity observation using focal animal sampling method and continued with data descriptive analysis. 5 species of mammal consist Ratufa bicolor, Tupaia javanica, Hylobates moloch, Trachypitecus auratus and Callociurus notatus species were found in this study. 5 mammal species found in Cibayawak track consist of 36 individuals while in Pasir Banteng track, 3 species mammal found consist of 11 individuals. High amount of mammal found in Cibayawak track caused by the availability of feed based on the finding of primate forage trees from species Ficus sp., feeding activity found from Ratufa bicolor and Tupaia javanica, and also availability of water sources in the form of river as water source and as well as a limiting factor.

Pusat Taman Nasional (PTN) Tapos merupakan salah satu bidang pengelolaan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang memiliki visi pengembangan konservasi sebagai pusat konservasi hutan hujan tropis yang sinergis dengan pembangunan wilayah dan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data inventarisasi primata dan mamalia kecil di kawasan PTN Tapos. Metode yang digunakan adalah line transect di jalur cibayawak dan pasir banteng dan pengamatan perilaku dengan metode focal animal sampling dilanjutkan dengan analisis data secara deskriptif. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan data sains yang dapat digunakan sebagai referensi untuk upaya konservasi di PTN Tapos. Dari penelitian ini ditemukan 5 spesies mamalia terdiri dari spesies Ratufa bicolor, Tupaia javanica, Hylobates moloch, Trachypitecus auratus dan Callociurus notatus. Pada jalur cibayawak ditemukan 5 spesies mamalia dengan jumlah mencapai 36 individu sedangkan pada jalur Pasir banteng ditemukan 3 spesies mamalia sejumlah 11 individu. Tingginya jumlah temuan mamalia di jalur cibayawak dikarenakan ketersediaan pakan yang lebih tinggi berdasarkan  temuan pohon pakan primata dari spesies Ficus sp. serta aktivitas makan Ratufa bicolor dan Tupaia javanica.

 


Keywords


Arboreal; Inventory; Mammal; Tapos; TNGGP

References


Alikodra , H.S. (1989). Jilid I. Bogor: PAU-IPB dan Lembaga Sumber Daya Informasi IPB.

BAPPENAS (2003). Dokumen Nasional IBSAP (Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan). Jakarta. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional

Bismark M., & Sawitri, R. (2014). Nilai penting taman nasional. Bogor : FORDA Press.

Eudey A, Members of the Primate Specialist Group. 2000. Hylobates moloch. Di dalam: IUCN 2006. 2006 IUCN Red List of Threatened Species. www.iucnredlist.org [30 August 2007].

Faridah, Idah. (1999). Studi Perilaku dan Habitat Jelarang (Ratufa Bicolor) di Hutan Tanaman Pinus Taman Buru Gunung Pengelolaan Satwa Liar Masigit Kareumbi Kabupaten Daerah Tingkat Ii Bandung Jawa Barat. Skripsi. Fakultas Kehutanan IPB

Iskandar & Mardiastuti, Ani & Kyes, Randall & Iskandar, Entang. (2009). Javan gibbon population (Hylobates moloch) at Gunung Gede Pangrango National Park, West Java. Indonesian Journal of Primatology. 6. 14-18.)

Jones, C., McShea, W. J., Conroy, M. J., & Kunz, T. H. (1996). Capturing mammals. In: D. E. Wilson, F. R. Cole, J. D. Nichols, R. Rudran, & M. S. Foster. (Eds). Measuring and Monitoring Biological Diversity. Standard Methods for Mammals (hal. 115-155). Washington: Smithsonian Institution Press.

Kartono, A. P. (2015). Keragaman dan kelimpahan mamalia di perkebunan sawit pt sukses tani nusasubur kalimantan timur. Media Konservasi. 20(2): 85-92

Mulyana, Agus., Syarifudin, Didin., Suheri, Heri., (2015). Selayang Pandang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Bogor. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Mustari, A. H., A, Setiawan., dan D, Rinaldi. (2015). Kelimpahan Jenis Mamalia Menggunakan Kamera Jebakan di Resort Gunung Botol Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Media Konservasi 20(2): 93-101

Payne,J., Francis, C.M., Philips, K., & Kartikasari, S.N. (2002). Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunei Darussalam. Wildlife Conservation Society

Pratiwi, A.N. (2008). Aktivitas Pola Makan dan Pemilihan Pakan Pada Lutung Kelabu Betina (Trachypithecus cristatus, raffles 1812) Di Pusat Penyelamatan Satwa Gadog Ciawi – Bogor. [Skripsi]. Program Studi Ilmu Nutrisidan Makanan Ternak fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sulistyadi, Eko. (2016). Karakteristik Komunitas Mamalia Besar Di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) Characteritics Of Large Mamals Community In Bali Bali National Park (TNBB). Zoo Indonesia 25(2). 142-159




DOI: https://doi.org/10.24036/0202261114291-0-00

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Amin Indra Wahyuni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Bioscience is Indexed By: