The number of trichoma leaves, preference of Bemisia tabaci, and resistance soybean genotype against cowpea mild motle virus after treatment variation doses of Nitrogen
Abstract
Bemisia tabaci is a dangerous insect for soybeans because it attacks the leaves and is a major obstacle in soybean cultivation and is considered a vector of Cowpea Mildmotle Virus (CpMMV). The part of the plant that defends itself from invading organisms is the trichome. Nitrogen nutrients can increase the number of trichomes in plant. This type of research is experimental research. The study design is a factorial design which is maintained in a complete group of randomized groups (RAKL). The first factor was a nitrogen dose consisting of four levels, such as N1 (0g), N2 (0.180g), N3 (0.36g), and N4 (0.543g), while the second factor was a genotype consisting of seven soybean genotypes UM.4-1, UM.7-2, UM.2-4, UM.7-6, UM.6-2, Wilis and Gumitir varieties. The results showed that there was a significant relationship between the number of upper trichomes and lower trichomes with the number of Bemisia tabaci. The interaction treatment had significant effect on the amount of upper surface of leaf tricoma and lower surface of leaf. Treatment of 0,543/ polybag nitrogen dose gave the most significant influence to the number of upper trichomes and lower trichomes. The results of correlation-regression analysis show that the number of lower trichomes contributes 65.7% in describing the number of Bemisia tabaci. The number of upper trichomes contributed 89.4% in describing the number of B. tabaci. Plants with a large number of trichomes and dense have low Bemisia tabaci preference and resistance to Cowpea Mild Motle Virus attacks in high level.
Bemisia tabaci merupakan serangga berbahaya bagi kedelai karena menyerang daun dan menjadi kendala utama dalam budidaya kedelai dan dianggap sebagai vektor Cowpea Mildmotle Virus (CpMMV). Bagian tumbuhan yang mempertahankan diri dari serangan organisme pengganggu adalah trikoma. Unsur hara nitrogen dapat meningkatkan jumlah trikoma pada tanaman. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian adalah desain faktorial yang dipertahankan dalam kelompok lengkap kelompok acak (RAKL). Faktor pertama adalah dosis nitrogen yang terdiri dari empat taraf yaitu N1 (0g), N2 (0,180g), N3 (0,36g), dan N4 (0,543g), sedangkan faktor kedua adalah genotipe yang terdiri dari tujuh genotipe kedelai. Varietas UM.4-1, UM.7-2, UM.2-4, UM.7-6, UM.6-2, Wilis dan Gumitir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah trikoma atas dan trikoma bawah dengan jumlah Bemisia tabaci. Perlakuan interaksi berpengaruh nyata terhadap jumlah permukaan atas daun trikoma dan permukaan bawah daun. Perlakuan dosis nitrogen 0,543/polybag memberikan pengaruh paling nyata terhadap jumlah trikoma atas dan trikoma bawah. Hasil analisis korelasi-regresi menunjukkan bahwa jumlah trikoma bawah berkontribusi 65,7% dalam menggambarkan jumlah Bemisia tabaci. Jumlah trikoma atas memberikan kontribusi 89,4% dalam menggambarkan jumlah B. tabaci. Tanaman dengan jumlah trikoma yang banyak dan lebat memiliki preferensi Bemisia tabaci yang rendah dan ketahanan terhadap serangan Cowpea Mild Motle Virus pada tingkat yang tinggi.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adisarwanto, 2010. Strategi Peningkatan Produksi Kedelai sebagai Upaya untuk Memenuhi Kebutuhan di dalam Negeri dan Mengurangi Impor. Pengembangan Inovasi Pertanian, 3(4): 319-331.
Akin, H. M. 2003. Respon Beberapa Genotipe Kedelai terhadap CpMMV. Jurnal Hama Dan Penytakit Tumbuhan Tropika, 3 (2): 40-43.
Andayani, W. R., Sumardiyono, Y.B. Hartono, S. Yudono, P. 2011. Incidence of Soybean Mosaic Disease in East Java Province. Agrivita, 33 (1): 026-053.
Brown, J. K. 2014. Cowpea Mild Mottle Virus Carlavirus: Betaflexiviridae; order Tymovirale. School of Plant Sciences, University of Arizona.
Cuthbertson, G. S. & Irene V. 2015. The Importance of Maintaining Protected Zone Status Against Bemisia tabaci. Insects. 6 (3): 432-441.
Dewi, R. P., Fatchur, R., Zubaidah, S. 2016. Hubungan Preferensi Bemisia Tabaci terhadap Ketahanan Berbagai Galur Harapan dan Varietas Kedelai (Glycine Max L. Merill) Tahan CpMMV (Cowpea Mild Mottle Virus) sebagai Bahan Ajar Pengendalian Hama Tanaman. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan, 1( 8): 1517-1522.
Gallouglu, L., Halis, A., Kamal, H. 2010. Field Erakialion of Soybean Cultivars for Resistance to Whytfly (Bemisia tabaci) Infestation. African Journal of Agricultural Research, 5 (7): 555-560.
Haq, I., M. Amjad, S.A. Kakakhel, & M.A. Khokhar. 2003. Morphological and Physiological Parameters of Soybean Resistance to Insect Pests. Asian J. Plant Sci, 2(2): 202-204.
Hendrival., Hidayat, P., Ali N. 2011. Keanekaragaman dan Kelimpahan Musuh Alami Bemisia tabaci (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) pada Pertanaman Cabai Merah di Kecamatan Pakem, Sleman, DIY. J. Entomol. Indon, 8 (2): 96-109.
Hopkins, W.G. 2004. Introduction to Plant Physiology, 3rd. Huner NPA. USA: Jhon Wiley dan Sons.
Kuswantoro, H., & Sutrisno. 2016. Cowpea Mild Mottle Virus (CpMMV) Infection And Its Effect to Performance of South Korean Soybean Varieties. Biodiversitas, 17(1): 2085-4722.
Laguna I. G, Arneudo J.D., Pardina P.R., Fiorona M. 2006. Cowpea Mild Mottle Virus Infecting Soybean Crops in Northwestern Argentina. Fitopatologia Brasileira 3(1): 314-317.
Mansour, S. A. A., Mohamad, R. M. N., Khalid, A. S., Ismail, A and Idris, A. G. 2013. Population Abundance of Whitefly, Bemisia tabaci (Genn.), on Chilli and Other Vegetable Crops Under Glasshouse Conditions. J. Trop. Agric. and Fd. Sc., 41(1): 149-157.
Manwan, 2014. Populasi Bemisia Tabaci Genn. pada Lima Varietas Cabai. J. Sains & Teknologi, 14 (3): 285-290.
Marwoto & Inayati, 2011. Kutu Kebul: Hama Kedelai yang Pengendaliannya Kurang Mendapat Perhatian. Iptek Tanaman Pangan, 6(1): 314-317.
Moreno, L. L., Alec I. C., Esaú R. S, Horacio B. G., Ignacio I. F., Wilberth C. C, Daniel G. M. 2015. Survival of Bemisia tabaci and Activity of Plant Defense-Related Enzymes in Genotypes of Capsicum annuum L. Chilean. Journal Of Agricultural Research, 75(1): 235-243
Nurrohman, E., Zubaidah, S., Kuswantoro, H. 2016. Pengaruh Dosis Nitrogen (N) terhadap Morfologi Galur-Galur Kedelai (Glycine max (L.) Merr) Tahan Bemisia tabaci. Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Univeversitas Jember.
Nurrohman, E., Zubaidah, S., Kuswantoro, H. 2017. Effect of Nitrogen Dosage (N) on Morphology of Soybean Strains (Glycine max (L.) Merr) Hold Bemisia tabaci. Bioedukasi, 15 (2): 7-12.
Nurrohman, E., Zubaidah, S., Kuswantoro, H. 2019. Agronomical Performance of Soybean Genotypes Infected by Cowpea Mild Mottle Virus in Various Level of Nitrogen. Biodiversitas, Journal of Biological Diversity, 20 (5): 1255-1263.
Nurtjahyani, S. D. & Iin, M. 2015. Karakterisasi Tanaman Cabai yang Terserang Hama Kutu Kebul (Bemisia tabaci). University Research Colloquium. 247-256.
Pal, J., Adhikari, R. S., Negi, J. S. 2016. Effect of Nitrogen, Phosphorus and Potassium on Growth and Green Herb Yield of Thymus serphyllum. Int. J. Curr. Microbiol. App. Sci., 5(1):406-410.
Riyanto, A. T. & Sudarjat. 2008. Lama Hidup, Keperidian, serta Kemampuan Memangsa Mulsant (Coleoptera: Coccinellidae) terhadap Bemisia tabaci Gennadius (Homoptera: Aleyrodidae). Jurnal Agrikultura, 19 (3):134-143.
Roques, A. 2006. Bemisia tabaci. Daesie.
Sari & Suharsono. 2010. Trikoma sebagai Faktor Ketahanan Kedelai terhadap Hama Penggerek Polong. Buletin Palawija, 20 (7): 80-83
Setiawati, W. B. K. Udiarto & Gunaeni, N. 2007. Preferensi Beberapa Varietas Tomat dan Pola Investasi Kutu Kebul serta Pengaruhnya terhadap Intensitas Serangan Virus Kuning. J. Hort., 17(4): 374-386.
Shah, M. M. R., Shi Z. Z., Tong X. L. 2015. Whitefly, Host Plant and Parasitoid: A Review on Their Interactions. Asian Journal of Applied Science and Engineering, 4 (10):47-59.
Silva, J. P. G. F. D., Edson L. L. Baldin, E. S. D. S.., & André L. L. 2012. Assessing Bemisia tabaci (Genn.) Biotype B.Resistance in Soybean Genotypes: Antixenosis and Antibiosis. Chilean Journal of Agricultural Research, 72(4): 516-522.
Subagyo, V. N. O. & Hidayat, P. 2014. Neraca Kehidupan Kutu kebul (Bemisia tabaci) (Gennadius) (Hemiptera: Aleyrodidae) pada Tanaman Cabai dan Gulma Babadotan pada Suhu 25 °C dan 29 °C. Indonesian Journal of Entomology, 11(1): 11-18.
Suharsono, 2009. Hubungan Kerapatan Trikoma dengan Intensitas Serangan Penggerek Polong Kedelai. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 28 (3): 176-182.
Suryadi, Y. Suhendar, M.A. Akhdiya, A. Manzila. Wawan. 2012. Evaluation of Soybean Germplasm for its Resistance to Several Foliar Pathogens in Indonesia. Journal of Agricultural Technology, 8(2): 751-763.
Suryanto, A. K., Sitompul, S. M., Kasno, A. 2014. Estimation of Number and Genes Actions of CpMMV (Cowpea Mild Mottle Virus) Disease Resistance Genes on Soybean Crop. IOSR. Journal of Agriculture and Veterinary Science, 7(5): 51-56.
Sulistyo, A. & Marwoto. 2012. Hubungan antara Trikoma dan Intensitas Kerusakan Daun dengan Ketahanan Kedelai terhadap Kutu Kebul (Bemisia tabaci). Hlm.255-262. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi Tahun 2011. Malang, 15 November 2011.
Susanto, G. W. A. dan Adie, M. M. 2008. Penciri Ketahanan Morfologi Genotipe Kedelai terhadap Hama Penggerek Polong. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan, 27(2):1-6.
Tama, O. H. 2011. Analisis Kerapatan Trikoma dan Preferensi Bemisia tabaci terhadap Ketahanan Kedelai tahan CpMMV Berdaya Hasil Tinggi dan Pemanfaatannya sebagai Bahan Ajar Pengelolaan Hama Terpadu. Tesis. Universitas Negeri Malang. Malang.
Utami, R., Purnomo, H., Purwatiningsih. 2014. Keanekaragaman Hayati Serangga Parasitoid Kutu Kebul (Bemisia tabaci Genn) dan Kutu Daun (Aphid Spp.) pada Tanaman Kedelai. Jurnal Ilmu Dasar,15(2): 81-89.
Valle, G. E., Lourencao, A. L. and Pinheiro, J. S.. 2012. Adult Attractiviness and Oviposition Preference of Bemisia tabaci Biotype B in Soybean Genotypes with Different Trichomes Density. J. Pest Sci., 85(4):431-442.
Vieira, S. S., Bueno, A. F. Boff, M. I. C., Bueno, E. C. O. F and Hoffman-Campo, C. B. 2011. Resistance of Soybean Genotypes to Bemisia tabaci (Genn.) Biotype B (Hemiptera: Aleyrodidae). Neotrop. Entomol, 40:117-122.
Wartono, L., I Wayan., Wawan. 2011. Effectiveness of BPMC Application Against Bemisia tabaci (Gennadius) Population and CpMMV Disease Incidence on Soybean. Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic. Journal Entomol. Indon, 8 (2): 63-72.
War, A. R., Paulraj, M. G., Ahmad, A. A. Buhroo, B. Hussain, S. Ignacimuthu, and Sharma. H. C. 2012. Mechanisms of Plant Defense Against Insect Herbivores. Plant Signal. Behav,7(10):1306-1320.
Zubaidah, S., Kuswantoro, H., Corebima, A. D., & Saleh N. 2009. Pengembangan Penilaian Ketahanan Tanaman Kedelai Terhadap CpMMV (Copea Mild Mottle Virus) Berdasarkan Adaya Foliar Simptoms Recovery. Seminar Nasional Biologi VII Pada Tanggal 7 November 2009 di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Zubaidah S, Kuswantoro, H. 2016. Foliar Symptoms Recovery: Developing Scoring Technique for Assessment of Soybean Resistance to CpMMV (Cowpea Mild Mottle Virus). J Biol Res, 21(2): 85-89.
DOI: https://doi.org/10.24036/0202261113785-0-00
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Endrik Nurrohman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Bioscience is Indexed By: