Ecological characteristics of gandaria (Bouea macrophylla Griff) at dungus iwul nature reserve and yan lapa nature reserve Bogor regency

Rian Susila, Reni Srimulyaningsih, Sri Wilujeng, Raizal Fahmi

Abstract


Gandaria (Bouea macrophylla Griff) is the identity flora of West Java Province. Naturally, the gandaria habitat in West Java is found only in the Yan Lapa Nature Reserve (CAYL) and Dungus Iwul Nature Reserve (CADI). In the ecosystem of CADI, and CAYL the position of gandaria in the community shows a low level of dominance. The presence of invasive species in CAYL and CADI is feared will threaten the stability of ecosystems in the region in the future including the presence of native flora. This study aims to study the level of tolerance and adaptation of gandaria in nature by knowing the pattern of individual spread in the gandaria population and the type of gandaria association with other species in various environmental. This is interesting to study because of the limited efforts of species conservation and genetic conservation of gandaria, while the condition of the natural population is increasingly threatened. Individual distribution patterns in gandaria populations in CADI and CAYL are random and clustered. Gandaria at Dungus Iwul Nature Reserve and Yan Lapa Nature Reserve are positively associated with iwul, whereas the Hawuan is negatively associated. Gandaria is not associated with asam keranji, manii, kokopian, leungsir, putat, and teureup. However, gandaria is not with menteng monyet dan kitulang in CADI while in CAYL have positive position.

Gandaria (Bouea macrophylla Griff) merupakan flora identitas Provinsi Jawa Barat. Secara alami, habitat gandaria di Jawa Barat hanya terdapat di Cagar Alam Yan Lapa (CAYL) dan Cagar Alam Dungus Iwul (CADI). Dalam ekosistem CADI, dan CAYL posisi gandaria dalam komunitas menunjukkan tingkat dominasi yang rendah. Kehadiran spesies invasif di CAYL dan CADI dikhawatirkan akan mengancam stabilitas ekosistem di kawasan tersebut di masa mendatang termasuk keberadaan flora asli. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari tingkat toleransi dan adaptasi gandaria di alam dengan mengetahui pola penyebaran individu pada populasi gandaria dan jenis asosiasi gandaria dengan spesies lain di berbagai lingkungan. Hal ini menarik untuk dikaji karena terbatasnya upaya konservasi spesies dan konservasi genetik gandaria, sedangkan kondisi populasi alaminya semakin terancam. Pola sebaran individu pada populasi gandaria di CADI dan CAYL bersifat acak dan mengelompok. Gandaria di Cagar Alam Dungus Iwul dan Cagar Alam Yan Lapa berasosiasi positif dengan iwul, sedangkan Hawuan berasosiasi negatif. Gandaria tidak diasosiasikan dengan asam keranji, manii, kokopian, leungsir, putat, dan teureup. Namun gandaria tidak dengan menteng monyet dan kitulang di CADI sedangkan di CAYL memiliki posisi positif.


Keywords


Gandaria; CADI; CAYL; Distribution Patterns; Association Type

References


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. 2016. Indonesian Biodiversity Strategy and Action Plan (IBSAP) 2015-2020. BAPPENAS. Jakarta.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat. 2003. Penyusunan Atlas Keanekaragaman Hayati Jawa Barat. Departemen Biologi Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Baja, S. 2012. Perencanaan Tata Guna Lahan dalam Pengembangan Wilayah-Pendekatan Spasial dan Aplikasinya. Andi. Yogyakarta.

Caesaria, D. 2015. Naskah Publikasi. Hubungan Asupan Zat Besi dan Vitamin C dengan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Klinik Usodo Colomadu Karanganyar. Program Studi Ilmu Gizi. Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.

Heddy S.,S.B.Soemitro, & S. Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta: Rajawali.

Hidayat, S. & Juhaeti, T. 2013. Asosiasi Alstonia spp di Taman Nasional Ujung Kulon. Bionatura-Jurnal Ilmu-ilmu Hayati dan Fisik. Vol. 15, No. 1, Maret 2013: 44 – 48. ISSN 1411 – 0903. Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI. Bogor.

Indriyanto. 2012. Ekologi Hutan.Bumi Aksara. Jakarta.

Iskandar, S, Bismark, M, & Nurjaman. 2002. Status Populasi dan Kondisi Habitat Surili (Presbytis comatd) di Cagar Alam Situ Patengan, Jawa Barat. Berita Biologi Vol.6 No:03. Desember 2002.

Johnson, I & Andres,W. 2003. “The TimeMap Project: Developing time-based GIS display for cultural data”, Journal of GIS in Archaeology, Volume I, University of Sydney, Australia, p. 123-135.

Judge, WJ & Sebastian, L. (eds), 1988. Quantifying the Present & Predicting the Past:Theory, Method, and Application of Archaeological Predictive Modeling. Denver, CO : US Dept. of the Interior, Bureau of Land Management. 650pp.

Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 522.53- 958 Tahun 2010 tentang Penetapan Flora dan Fauna Identitas Daerah Provinsi. Kemendagri. Jakarta.

Lestari, DP.2011. Pola Sebaran Spasial Jenis Merbau (Intsia spp.) Pada Hutan Primer dan Hutan Bekas Tebangandi Areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandiri, Provinsi Papua. Skripsi. Departemen Manajemen Hutan. Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Mailoa, M. 2012. Pengaruh Natrium Benzoat dan Lama Penyimpanan Terhadap Mutu Selai Gandaria. Jurnal Ekologi dan Sains Ekosains. Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumberdaya Alam (PPLH-SDA) Universitas Pattimura. Vol 1, No: 01. Agustus 2012. ISSN:2337-5329.

Mawazin & Atok, S. 2013. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan Di Riau (Species Diversity and Composition of Logged Over Peat Swamp Forest in Riau). Pusat Litbang Konservasi dan Rahabilitasi. Bogor.

Odum, E HLM.1993. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan oleh Tjahjono Samingan dari buku Fundamentalis of Ecology. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.35 / Menhut-II/2007 Tentang Hasil Hutan Bukan Kayu. Kementerian Kehutanan RI. 2007.

Polosakan, R & Alhamd,L. 2017. Keanekaragaman Jenis Pohon di Kawasan Cagar Alam Dungus Iwul, Jasinga, Bogor. Berita Biologi. ISSN 0126-1754.Vol. 16 No. 2 Agustus 2017. LIPI.Bogor.

Prinando, M., 2011. Keanekaragaman Spesies Tumbuhan Asing Invasif di Kampus IPB Darmaga, Bogor. Skripsi. Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Resort Konservasi Wilayah VIII Bogor. 2015. Mengenal Lebih Dekat Cagar Alam Dungus Iwul. Balai Konsevasi Sumberdaya Alam Jawa Barat. Bogor.

Sari, DK. 2015. Keanekaragaman dan Pola Sebaran Spesies Tumbuhan Asing Invasif Di Cagar Alam Yan Lapa, Bogor. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Susanti. 2014. Potensi Tumbuhan Berguna di Cagar Alam Dungus Iwul Bogor Jawa Barat. Skripsi. Tidak Dipublikasikan. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan Dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB. Bogor.

Yunianti, R, Sriani, S, & Muhamad, S. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Penebar Swadaya. Depok




DOI: https://doi.org/10.24036/0202261111995-0-00

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Rian Susila

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

Bioscience is Indexed By: