PERBANDINGAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) DAN HIDROKARBON (HC) YANG MENGGUNAKAN CATALYST KUNINGAN DENGAN CATALYST TEMBAGA PADA MOTOR EMPAT LANGKAH
Abstract
Intisari – Meningkatnya jumlah Sepeda motor berdampak pada meningkatnya emisi gas buang. Emisi gas buang merupakan gas sisa hasil dari pembakaran pada motor pembakaran dalam yang bersifat polutan dan mengemisikan gas berbahaya bagi kesehatan serta lingkungan seperti gas karbonmonoksida (CO), hidrokarbon (HC), dan lain-lain. Mengatasi masalah emisi gas buang salah satu caranya adalah dengan penambahan catalyst. Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperiment. Hasil penelitian pengaruh Perbandingan Gas Karbon Monoksida (CO) dan Hidrokarbon (HC) yang Menggunakan Catalyst Kuningan dengan Catalyst Tembaga pada Motor Empat Langkah dapat disimpulkan bahwa penambahan catalyst pada kendaraan bermotor empat langkah dapat mengurangi emisi gas buang dengan penurunan persentase emisi gas karbonmonoksida (CO) sebesar 10,08 % dan 22,83% pada gas hidrokarbon (HC).
Kata kunci — emisi gas buang, catalyst, tembaga, kuningan
Abstract— The increasing number of motorcycle impacted on increasing exhaust emissions. Exhaust emissions is residual gas result of combustion on internal combustion engine that emits pollutant are harmful to health and the environment such as the gas carbon monoxide (CO), hydrocarbons (HC), and others. Troubleshooting on exhaust emissions one way is with the addition of water electrolysis result gases that produce hydrogen and oxygen gas. This research uses experimental research. result of reserch the effect of adding water electrolysis result gases against exhaust emissions Honda Vario Techno Motor Cycle can be concluded that the addition of water electrolysis result gases on four stroke vehicle can be reduce exhaust emissions by the percentage reduction in emissions of carbon monoxide (CO) of 13.04% and 19.44% on gas hydrocarbons (HC).
Keywords— exhaust emissions, water electrolysis, motor cycle
Full Text:
PDFReferences
Amin Iskandar. (2010). Pengaruh penggunaan kuningan sebagai katalis pada saluran buang sepeda motor yamaha jupiter z tahun 2004 terhadap konsentrasi hidrokarbon(HC). Jurnal Universitas Semarang.
B Muria Zuhdi. (2012). Kriya Logam. Jurusan pendikan seni rupa. Fakultas bahasa dan seni. Uiversitas Negeri Yogyakarta
Badan Pusat Statistik Sumatra Barat. (2013). Page 54 - 23-Statistik Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2013.
http://sumbar.bps.go.id/web/arc/2013/23/files/assets/basic-html/page54.html.
Diakses tanggal 5 Oktober 2013
Bagus Irawan, dkk. (2005). Unjuk Kemampuan Catalytic Converter Dengan Katalis Kuningan Untuk Mereduksi Gas Hidro Carbon Motor Bensin. Traksi (volume 3 nomor 2, tahun 2005). Hlm. 19.
Bagus Irawan, dkk. (2009). Efektifitas Pemasangan Catalytic Converter Kuningan Terhadap Penurunan Emisi Gas Carbon Monoksida Pada Kendaraan Motor Bensin. Traksi (volume 9 nomor 1, tahun 2009). Hlm. 36.
Bontan T. Sofyan. (2011). Pengantar Material Teknik. Jakarta: Salemba Teknik
Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (2012) Materi Bimtek Dan Uji Komptensi Guru Produktif SMK Teknik Kendaraan Ringan. Jakarta .
Gupta, H N. (2009). Fundamental Of Internal Combustion Engines. Delhi: PHI Learning Private Limited.
Halderman. James D. (2012) Automotive Fuel And Emissions Control Sytems. 3rd.ed. New Jersey: Prentice Hall.
Kementerian Lingkungan Hidup. (2012). Status Lingkungan Hidup Indonesia 2012 Pilar lingkungan Hidup Indonesia. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia.
Kementerian Perhubungan. (2012). Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Perhubungan.
Lipson, Charles, Sheth, Narendra J. (1973). Statistical Design And Analysis Of Engineering Experiments. Tokyo: McGraw-Hill.
Moestikahadi soedomo. (2001). Pencemaran udara.Bandung: ITB
Mohamad Hakam dan Djoko Sungkono. (2006). Menggunakan Bahan Kuningan Sebagai Katalis, Untuk Mengetahui Pengaruhnya Terhadap Konsentrasi Polutan CO Dan HC Pada Saluran Buang Mesin Bensin Empat Langkah. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Pulkrabek, Willard W. (2004). Enginering Fundamentals Of The Internal Combustion Engine. New Jersey: Pearson-hal.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Suparni S.R. dan Sari P. (2008). Kimia industri. Departemen Pendidikan Nasional : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Srikandi .(1992).Polusi Air dan Udara.Yogyakarta: Kanisius.
Tim Penyusun. (2008). Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi Universitas Negri Padang. Padang: Depdiknas Unp.
Toyota. (1995). Materi Pelajaran Engine Group New Step 1. Jakarta: Pt. Toyota Astra Motor
Wardan Suyanto. (1989) . Teori Motor Bensin. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Wardhana, Wisnu. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andi offset.
Warju.2006. Pengaruh Penggunaan Catalytic Converter Tembaga Berlap Mangan Terhadap Kadar Polutan Gas Buang Motor Bensin EmpatLangkah. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Zainal Sukoco. (2009). Pengendalian polusi kendaraan. Bandung : Alfabeta