Perbedaan Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Ideologi Gender pada Istri yang Bekerja

Tesi Hermaleni(1),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2018 Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang)

DOI : https://doi.org/10.24036/rapun.v9i2.102214

Full Text:    Language : id

Abstract


Tingginya angka kasus perceraian dengan gugat cerai mayoritas dilakukan oleh istri yang bekerja merupakan indikasi dari rendahnya kepuasan pernikahan. Salah satu faktor dominan dalam kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja adalah adanya kesesuaian peran dengan harapan, dan hal ini akan terbentuk dengan baik jika mereka memiliki gender ideology yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja dan perbedaan kepuasan pernikahan ditinjau dari gender ideology pada istri yang bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif komparatif dengan teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik T- test. Populasi penelitian ini adalah wanita yang sudah menikah dan bekerja diwilayah sumatera barat. Sampel penelitian diambil melalui teknik cluster sampling. Instrumen peneltian yang digunakan adalah skala kepuasan pernikahan dan skala ideology gender.Subjek penelitian berjumlah 58 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan pernikahan ditinjau dari ideologi gender pada istri yang bekerja dengan signifikansi p= 0,013. Kepuasan pernikahan yang lebih tinggi dimiliki oleh istri bekerja dengan ideologi gender jenis egaliter.  

Keywords


Kepuasan pernikahan, gender ideology, istri bekerja

References


Ardhianita, I., & Andayani, B. (2005). Kepuasan pernikahan ditinjau dari berpacaran dan tidak berpacaran. Jurnal Psikologi, 32(2), 101–111.https://doi.org/https://doi.org/10.22146/jpsi.7074

Helgeson, V. S. (2012). The Psychology of Gender (4th ed.). United States of America: Prentice Hall.

J. Brown, M., & Gladstone, N. (2012). Development of a Short Version of the Gender Role Beliefs Scale. International Journal of Psychology and Behavioral Sciences, 2(5), 154–158. https://doi.org/10.5923/j.ijpbs.20120205.05.

Nurilah, D. (2016). Di Indonesia, Puluhan Kasus Perceraian Terjadi Setiap Jam. Liputan 6, p. Liputan 6. Retrieved from http://news.liputan6.com/read/2658483/di-indonesia-puluhankasusperceraian-terjadi-setiap-jam

Qian, Y., & Sayer, L. C. (2016). Division of Labor, Gender Ideology, and Marital Satisfaction in East Asia. Journal of Marriage and Family, 78(2), 383–400. https://doi.org/10.1111/jomf.12274

Srisusanti, S., & Zulkaida, A. (2013). Studi deskriptif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan perkawinan pada istri. UG Jurnal,1(1), 133–141. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.3063

32324

Yedirir, S., & Hamarta, E. (2015). Emotional expression and spousal support as predictors of marital satisfaction: The case of Turkey. Educational Sciences: Theory & Practice, 15(6), 1549–1558. https://doi.org/10.12738/estp.2015.6.2822

Yulianto, A. (2016). Guru Dominasi Tingkat Perceraian di Sumbar. Republika.Co.Id. Retrieved from http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islamnusantara/16/10/27/ofp5n7396-gurudominasi-tingkatperceraian-disumbar


Article Metrics

 Abstract Views : 1598 times
 PDF Downloaded : 805 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.