EDUCATION CHARACTERISTICS OF STUDENTS IN DEBATE LEARNING SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

Boby Gunawan(1), Budhi Setiawan(2), Muhammad Rohmadi(3),
(1) Sebelas Maret University  Indonesia
(2) Univ. Sebelas Maret  Indonesia
(3) Univ. Sebelas Maret  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2017 Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa

DOI : https://doi.org/10.24036/ld.v11i1.7704

Full Text:    Language : en

Abstract


The purpose of this study is to know what character values can be instilled through debate learning. Debate learning is a new basic competence that high school students have to study in this 2013 revision of the 2016 curriculum. In 2016, SMA Negeri 1 Karanganyar became the 1st champion in high school debate competition in Karanganyar regency. The management of debate learning in SMA Negeri 1 Karanganyar has become a benchmark for other schools in implementing debate learning. In addition to the teaching materials and methods used, the main thing in learning this curriculum is about character education for students. This research is qualitative research with case study method. Technique of taking data in this research is by using technique of record and record from result of observation done in class X SMA Negeri 1 Karanganyar. The result obtained from this research is the discovery of 13 character values, namely: 1) honest; 2) discipline; 3) hard work; 4) curiosity; 5) nationalism; 6) appreciate achievement; 7) communicative; 8) love of peace; 9) reading; 10) environmental care; 11) responsibility; 12) manners; And 13) confident.

Keywords: character education, debate learning, 2013 revision curriculum

 

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN DEBAT KURIKULUM 2013 PADA SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

Abstrak

Pembelajaran debat merupakan kompetensi dasar baru yang harus dipelajari siswa SMA pada edisi kurikulum 2013 revisi 2016 ini. SMA Negeri 1 Karanganyar merupakan SMA pedoman bagi sekolah-sekolah lain di lingkungan Kabupaten Karanganyar karena terlihat dari input dan output siswa yang baik. Pada tahun 2016 kemarin SMA Negeri 1 Karanganyar menjadi juara 1 dalam lomba debat tingkat SMA se-kabupaten Karanganyar. Pengelolaan pembelajaran debat yang ada di SMA Negeri 1 Karanganyar menjadi tolok ukur bagi sekolah lain dalam menerapkan pembelajaran debat. Selain materi dan metode ajar yang digunakan, hal utama dalam pembelajaran kurikulum ini adalah mengenai pendidikan karakter untuk siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apa saja nilai-nilai karakter yang dapat ditanamkan melalui pembelajaran debat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik rekam dan catat dari hasil observasi yang dilakukan di kelas X SMA Negeri 1 Karanganyar. Hasil yang didapat dari penelitian ini berupa ditemukannya 13 nilai karakter, yakni: 1) jujur; 2) disiplin; 3) kerja keras; 4) rasa ingin tahu; 5) nasionalisme; 6) menghargai prestasi; 7) komunikatif; 8) cinta damai; 9) gemar membaca; 10) peduli lingkungan; 11) tanggung jawab; 12) sopan santun; dan 13) percaya diri.

Kata kunci: pendidikan karakter, pembelajaran debat, kurikulum 2013 revisi


References


Emidar. (2014). The development of cultural and character education through bahasa Indonesia subject. Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni (pp. 16-27).

Defrioka, A. (2016). The use of information gap activities in teaching speaking. Jurnal Bahasa dan Pembelajarann Bahasa Lingua Didaktika (pp. 116-126).

Fahmy, R., Bachtiar, N., Rahim, R., dan Malik, M. (2015). Measuring student perceptions to personal characters building in education: An Indonesian case in implementing new curriculum in high school. Procedia Social and Behavioral Sciences 211 (2015) 851-858. Present in 2nd Global Converence on Business and Social Science-2015, GCBSS-2015, 17-18 September 2015, Bali, Indonesia.

Gunawan, B. (2016). Membangun karakter diri siswa melalui proses pementasan drama. disampaikan dalam seminar nasional “Peran pembelajaran bahasa Indonesia dalam peningkatan kecerdasan logika, etika, dan estetika peserta didik, di Universitas Negeri Malang pada 21 Mei 2016.

Ihsan, F. (1997). Dasar-dasar kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Kemendiknas. (2010). Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional dan Pengembangan pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Kertajaya, H. (2010). Grow with character: The model marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lustigova, L. (2011). Speak your mind: Simplified debates as a learning tool at the university level. Journal on Efficiency and Responsibility in Education and Science (pp. 18-30).

Tarigan, H. G. (2013). Berbicara: sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: CV. Angkasa.

Ulya, C., Nugraheni E. W., dan Mujiyanto, Y. (2016). Muatan pendidikan antikorupsi dalam mata kuliah pengkajian dan apresiasi puisi di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Journal Indonesian Language Education and Literature (pp. 60-75).


Article Metrics

 Abstract Views : 750 times
 PDF Downloaded : 143 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Lingua Didaktika: Jurnal Bahasa dan Pembelajaran Bahasa

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.