Resilience Post-Disaster of Students SMA Negeri in Padang

Ifdil Ifdil(1), Zadrian Ardi(2), Frischa Meivilona Yendi(3),
(1) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2016 Konselor

DOI : https://doi.org/10.24036/0201211115-0-00

Full Text:    Language : en

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan tingkat resiliensi siswa, dan perbedaan tingkat resiliensi siswa SMA Negeri Pasca bencana di Kota Padang berdasarkan jenis kelamin, dan lokasi sekolah. Pemilihan sampel dilakukan secara Cluster Random Sampling sampling yang dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok yaitu sekolah di wilayah bagian Pusat Kota, Tengah Kota dan Pinggiran Kota Padang. Dari hasil penelitian diperoleh tingkat resiliensi siswa SMA Negeri pasca bencana di Kota Padang pada kategori sangat rendah 7,74%, rendah 34,19%, sedang 32,25%, tinggi 20% dan sangat tinggi 5,80%. Kemudian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara resiliensi siswa SMA Negeri pasca bencana di Kota Padang berdasarkan jenis kelamin, lokasi sekolah. Temuan penilitian ini selanjutnya dijadikan dasar penting  perlunya layanan bimbingan dan konseling yang terfokus pada resiliensi siswa pasca bencana di Kota Padang.


Keywords


Resiliensi, Stres, Pasca bencana, konseling

References


Arnett, J. J. (2006). G. Stanley Hall’s Adolescence: Brilliance and nonsense. History of Psychology, 9, 186-197.

Danieli, Yael,et.al,1996. International Responses to Traumatic Stress. New York :Baywood Publishing Company, Inc

Diaz, J. O. P., Murthy, S., & Lakshminarayana, R. (2006). Advances in Psychological and Social Support after Disasters. New Delhi: Voluntary Health Association of India Press.

Holaday, Morgot. 1997. Resilience and Severe Burns. Journal of Counseling and Development.75. 346-357

Indri Kemala N. (2007). Stress Pada Remaja. Medan: Prodi Psikologi, Fakultas Kedokteran USU.

Kultar Singh. (2007). Quantitative Social Research Methods, Singapore:Sage Publications Asia-Pasific

Kurniya Lestari. (2007). Hubungan Antara Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial Dengan Tingkat Resiliensi Penyintas Gempa di Desa Canan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. Universitas Diponegoro, Semarang.

Marguerite G. Lodico et. Al. (2006). Methods In Educational Research:from Theory to Practice: Jossey-Bass A Wiley Imprint. San Francisco.

Mudjiran, Daharnis, Taufik, et al. (2010). Pemulihan Dini Mental Masyarakat Pasca Gempa di Kota Padang. Padang: Pemko Padang, BNPB, UNP.

Payne, M. A. (2012). "all gas and no brakes!": Helpful metaphor or harmful stereotype? Journal of Adolescent Research, 27(1), 3-17.

Priyadi Kardono, Hermana, et al (2009). Data Bencana Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ratih Putri Pratiwi. (2007). Sumbangan Psikologi Klinis Dalam Assessment Gangguan Psikologis Korban Bencana Alam. http://psikologi.or.id/: diakses 28 November 2011

Reivich, Karen & Andrew, Shatte. 2002. The Recilience Factor. New York: Broadway Books

Sales, Pau Perez,et.al. 2005. Post Traumatic Factors and Resilience: The Role of Shelter management and Survivours’ Attitudes after Earthquakes in El Salvador (2001). Journal of Community & Applied Psychology. 15. h.368-382

Suwarjo. (2008). Modul Pengembangan Resiliensi. Yogyakarta: Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan FIP UNY.


Article Metrics

 Abstract Views : 1093 times
 PDF Downloaded : 0 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Konselor