INTEGRASI KEARIFAN LOKAL PERDIKAN CAHYANA DALAM BAHAN AJAR CERITA FIKSI UNTUK SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Rani Darojah(1), Retno Winarni(2), Tri Murwaningsih(3),
(1) Universitas Sebelas Maret  Indonesia
(2)  
(3)  

Corresponding Author
Copyright (c) 2019 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni

DOI : https://doi.org/10.24036/komposisi.v20i1.8613

Full Text:    Language : en

Abstract


Abstract: The value of local wisdom “Perdikan Cahyana” which became the philosophy and principles of life in society would be more meaningful if it was manifested in learning. As a form of local wisdom manifestation in learning of Indonesian and Literature subject, especially fiction material is to develop instructional material which was meaningful and relevant to the environment and local wisdom values of the students. This research used research and development (R&D) method to develop instructional material of fiction story that was suitable with the students’ cultural needs, contexts, and then it was validated based on the criteria of the eligibility of instructional material. The local wisdom integration in the instructional material did not damage the material content, but it could strenghten the material. The development of this instructional material based on the local wisdom of “Perdikan Cahyana” which was aimed to achieve the learning objectives and also to converse and internalize the values of local wisdom had meet the instructional material feasibility based on the elibility criteria of the contents, language and readability, materials presentation, and graphics.
Keywords: fiction material, perdikan cahyana, local culture.


Keywords


Keywords: fiction material, perdikan cahyana, local culture.

References


Abdullah, Taufik. (2010). Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada Press. 2010.

Agustina, Ramadhan, S., & Asri, Y. (2016). Local Wisdom in the Modern Short Stories by Minangkabau Writers. Jurnal Humanus, 15 (1), 14-31.

Alwasilah. (2012). Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: PT Kiblat Buku.

Borg, W, R dan Gall. (1983). Educational Reseacrh and Introduction. Newyork: Longman.

Cunningworth, Allan. (1995). Choosing Your Course Book. Oxford: Heinemann).

Dar, Fatima. (2012). Textbook Materials and Their Successful Application in the Classroom: Implications for Language Development. Pakistan: School of Education Beaconhousse National University.

Depdiknas. (2008). Panduan Pengembangan Materi Pembelajaran dan Standar Sarana dan Prasarana. Jakarta: BP: Mitra Usaha Indonesia.

Faridi. (2008).Pengembangan Model Materi Ajar Muatan Lokal Bahasa Inggris di Sekoah Dasar Jawa tengah yang Berwawasan Sosiokultural. Semarang: Universitas Negeri semarang.

Hoskisson & Tompkins. (1987). Language Arts: Concent and Teaching. Melbourne: Merill Publishing Company. 1987.

Janit, A., Hammock, G., & Richardson. (2011). D. The Power of Fiction: Reading Stories in Abnormal Psychology. International Journal for the Scholarship of

Teaching and Learning, 5 (1), 1-14.

Kemendikbud. (2015). Rencana Strategis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaaan 2015-2019. Jakarta: Kemendikbud.

M. Kartosoedordjo. (1941). Tjarios Panembahan Lawet. Yogyakarta: Museum Sono Budaya.

Mua’rifah, Alif. Menghidupkan Kembali Budaya Lokal untuk Membangun Karakter. Diperoleh 2 November 2017 di http://uad.ac.id

Muhammad Rapi Tang, Jufri, & Sultan. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Cerita Fiksi Berbasis Wacana Budaya di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Volume 22, Nomor 2 Oktober).

Nadlir. (2014). Urgensi Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Pendidikan Agama Islam, Volume 02 Nomor 02 November, 300-330.

Nurgiyantoro, Burhan. (2013). Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gdjah Mada Press.

Priyadi, Sugeng. (2001). Perdikan Cahyana. Jurnal Humaniora 2 (1) hal. 73. 2001.

Rumasi Simmaremare. Problematika Bahan Ajar dalam Pembelajaran Sastra yang Berorientasi pada Respon Pembaca. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sitepu. (2008). Buku Teks Pelajaran Berbasis Aneka Sumber. Jurnal Pendidikan Penabur, No 10, Tahun ke 7 hal.95-102.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sularso. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal dalam Pendidikan Dasar. Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Ahmad Dahlan, 2 (1), h. 73-78.

Suprapto. (2013). Revitalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal Bagi Upaya Resolusi Konflik. Jurnal Walisongo, Volume 21, Nomor 1 19-38.

Thamrin, Husni. (2013). Kearifan Lokal dalam Pelestarian Lingkungan. Jurnal Kutubkhanah, 16 (1) 46-59)

Tilaar. (2015). Pedagogik Teoritis untuk Indonesia. Jakarta: Buku Kompas.

Utomo, B. (2014). Nilai Budaya dan Nilai Pendidikan Karakter Cerita Rakyat di Pulau Bangka dan Pemanfaatannya sebagai Alternatif Bahan Ajar Apresiasi Sastra di SMA. Bandung: UPI.

Yuliani. (2014). Islamisasi di Cahyana Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Zulela. (2013). Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung: PT Rosdakarya.

Wawancara:

Wawancara dengan Guru kelas V Sekolah Dasar di Wilayah Perdikan Cahyana.

Wawancara dengan Siswa kelas V Sekolah Dasar di Wilayah Perdikan Cahyana.

Wawancara dengan Bapak Drs Ahmad Sucipto, Oktober 2016.

Wawancara dengan Bapak Wirayudha, November 2016.


Article Metrics

 Abstract Views : 257 times
 PDF Downloaded : 30 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.