The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


Penelitian ini diawali dengan permasalahan yang ditemukan di SLB Amal Bhakti Sicincin, seorang anak low vision yang mengalami kesulitan dalam cara makan. Hal ini terlihat pada saat peneliti melakukan pengamatan terhadap anak dan didapati makan belum sesuai dengan apa yang seharusnya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan makan menggunakan sendok melalui teknik modellinganak kelas I di SLB Amal Bhakti Sicincin.

Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimen dalam bentuk single subject research (SSR), dengan menggunakan desain A-B-A dan teknik analisis datanya menggunakan analisis visual grafik. Subjek penelitian adalah anak cerebral palsy sedang. Target behavior dalam penelitian ini adalah cara makan yang baik dan benar. Pengukuran variabelnya dengan menggunakan persentase dari jumlah butir instrumen yang dapat dilakukan dengan baik dan benar.

Pengamatan dilakukan dengan tiga sesi yaitu pertama, sesi baseline (A) yang dilakukan sebanyak enam kali pengamatan, hasil persentase pada kondisi ini terletak pada rentang 10% sampai 20%. Kedua, sesi intervensi melalui teknik modelling (B) dilakukan sebanyak delapan kali, persentase kemampuan makan dengan baik dan benar pada kondisi ini terletak pada rentang 25% sampai 80%. Dan pada sesi akhir disebut juga dengan baseline (A2) kondisi awal setelah perlakukan dihentikan.Pada kondisi ini, persentase kemampuan makan dengan baik dan benar anak terletak pada rentang 30% sampai 80%. Kecenderungan arah, kecenderungan stabilitas, kecendrungan jejajk data, dan perubahan level meningkat secara positif, serta persentase overlap (data yang tumpang tindih) pada analisis antar kondisi adalah 0% dan 17%. Semakin kecil persentase overlap, semakin kuat pengaruh intervensi terhadap perubahan perlakuan. Sehingga, dapat diambil kesimpulan bahwa teknik modellingefektif untuk meningkatkan kemampuan makan yang baik dan benar bagi anak low vision. Peneliti menyarankan pada guru hendaknya dapat menggunakan teknik modelling untuk meningkatkan cara makan yang baik dan benar.