Peran Guru Keterampilan Dalam Membina Kerajinan Tangan Siswa Tunarungu SMPLB (Deskriptif Kualitatif di SLB Karya Padang)

Yulia Marzalena(1),
(1)   Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2017 E-JUPEKhu

DOI : https://doi.org/10.24036/jupe76870.64

Full Text:    Language : en

Abstract


ABSTRAK

Yulia Marzalena (2016): “Peran Guru Keterampilan Dalam Membina Kerajinan Tangan Siswa Tunarungu SMPLB (Deskriptif Kualitatif di SLB Karya Padang) “Skripsi. Padang : Jurusan Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.

Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil temuan peneliti terhadap bermacam-macam hasil kerajinan tangan siswa tunarungu yang bagus dan bernilai jual tinggi. Kerajinan ini tentu tidak lepas dari bimbingan dan peran seorang guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran guru keterampilan dalam membina kerajinan tangan siswa tunarungu SMPLB di SLB Karya Padang.

Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yang difokuskan pada cara guru keterampilan dalam membina kerajinan tangan siswa tunarungu, kendala yang dihadapi serta usaha yang dilakukan untuk mengatasi kendala tersebut. Subjek penelitian ini guru keterampilan sekolah SLB Karya Padang. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil dari penelitian yang didapat bahwa guru mengajarkan keterampilan dengan menggunakan metode latihan dan demonstrasi, langkah-lankah pembuatan taplak meja tenun bali dijelaskan satu persatu sampai siswa paham dan mengerti. Kendala yang dihadapi oleh guru keterampilan pada saat pembinaan kerajinan tangan yaitu persiapan yang berikan sekolah, terkadang anak malas untuk membuat keterampilan karena selalu menyambung pekerjaan kemarin yang belum selesai, paku pada cetakannya lepas, puntalan benang yang sering kusut dan waktu yang kurang pada saat pembelajaran, sering terjadi kesalah pahaman dalam penyampaian materi dan langkah-langkah pembuatan taplak meja tenun bali dikarenakan kurangnya perbendaharaan kata pada anak tunarungu. Waktu yang diberikan untuk membuat kerajinan tangan taplak meja tenun bali belum cukup, karena pekerjaannya harus hati-hati dan cukup rumit.  Usaha yang dilakukan guru yaitu masing-masing guru bertanggung jawab atas masing-masing anak, jadi kalau ada permasalahan seperti paku pada cetakannya lepas, puntalan benang yang sering kusut, maka guru kelas yang mendampingi anak tersebut langsung mengambil tindakan dengan membantu anak meluruskan benang yang kusut tersebut serta melakukan penjelasan secara berulang-ulang tentang langkah-langkah pembuatan alas meja dari benang wol. Kesimpulannya guru keterampilan sudah melaksanakan perannya dengan sebaik-baiknya sehingga siswa tunarungu dapat menhasilkan karya-karya yang bagus dan memiliki nilai jual serta kemampuan yang dimiliki anak dapat menjadi bekal setelah mereka menyelesaikan pendidikan di SLB Karya Padang.  

Kata kunci : guru keterampilan, kerajinan tangan, siswa tunarungu


Article Metrics

 Abstract Views : 1249 times
 PDF Downloaded : 594 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 E-JUPEKhu