Meningkatkan Keterampilan Membuat Nasi Goreng Melalui Metode Demonstrasi Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas D VIII di SLB Work Shop Padang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP-UNP

Nina Herliana(1),
(1)   Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2017 E-JUPEKhu

DOI : https://doi.org/10.24036/jupe76010.64

Full Text:    Language : en

Abstract


Nina Herliana (2016) :   Meningkatkan Keterampilan Membuat Nasi Goreng Melalui Metode  Demonstrasi Pada Anak Tunagrahita Ringan Kelas D VIII  di SLB Work Shop Padang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP-UNP

Penelitian ini dilatarbelakangi ketidakmampuan anak tunagrahita ringan kelas VIII dalam keterampilan membuat Nasi Goreng. Hal ini disebabkan  kurangnya anak mempraktekkan kegiatan membuat Nasi Goreng dengan baik dan benar. Penelitian ini menggunakan metode demonstrasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan proses pembelajaran dalam meningkatkan keterampilan membuat nasi goreng melalui metode demonstrasi, dan 2) Membuktikan apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan membuat nasi goreng bagi anak tunagrahita ringan kelas D VIII di SLB Work Shop Padang.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian tindakan kelas, yang dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan teman sejawat. Subjek penelitian yaitu tiga orang  anak tunagrahita ringan kelas D VIII dan satu orang guru. Data diperoleh melalui observasi dan tes. Kemudian dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses pembelajaran membuat nasi goreng dengan menggunakan metode demonstrasi dilakukan dengan dua siklus. Siklus I dengan lima kali pertemuan dan siklus II dengan empat kali  pertemuan. 2) hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam membuat nasi goreng terlihat ada peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari data sebelum tindakan kemampuan anak dalam melakukan 19 langkah membuat Nasi Goreng yakni: FB adalah (29%), NIM adalah (50%), dan AP adalah (29%). Sedangkan pada akhir siklus I kemampuan FB meningkat (63,1%), NIM telah meningkat (84,2%), dan AP adalah (76,3%). Pada siklus II kemampuan FB meningkat (84,2%),  NIM meningkat (100%) dan AP meningkat (94,9%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketiga anak ini mengalami peningkatan kemampuan membuat Nasi Goreng setelah diberikan metode demonstrasi secara intensif kepada anak tunagrahita ringan kelas D VIII di SLB Work Shop Padang. Disarankan pada guru keterampilan agar dapat menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran keterampilan lainnya

Article Metrics

 Abstract Views : 1285 times
 PDF Downloaded : 1053 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 E-JUPEKhu