The PDF file you selected should load here if your Web browser has a PDF reader plug-in installed (for example, a recent version of Adobe Acrobat Reader).

If you would like more information about how to print, save, and work with PDFs, Highwire Press provides a helpful Frequently Asked Questions about PDFs.

Alternatively, you can download the PDF file directly to your computer, from where it can be opened using a PDF reader. To download the PDF, click the Download link above.

Fullscreen Fullscreen Off

Abstract


 Penelitian ini di latar belakangi oleh permasalahan di kelas IX tunagrahita ringan di SLB Perwari Padang dalam keterampilan menanam seledri disebabkan masih kurangnya keterampilan mempraktekan kegiatan menanam seledri dengan baik dan benar. Tujuan penelitiannya adalah: 1) mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan menanam seledri melalui metode explicit instrcution, dan 2) apakah metode explicit instrcution dapat meningkatkan keterampilan menanam seledri pada anak tunagritaringan kelas IX di SLB Perwari Padang.

Jenis penelitiannya digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Research), dilakukan dalam bentuk kolaborasi dengan guru kelas. Subjek penelitian yaitu lima orang anak tunagrahita ringan kelas IX C dan satu orang guru. Data diperoleh melalui observasi, dan tes. kemudian dianalisisnya secara deskriptif kulitatif.

Hasil penelitian menunjukan 1) proses pembelajaran menanam seledri dengan menggunakan metode explicit instrcution dilakukannya dengan dua siklus. Siklus I dengan empat kali pertemuannya. Masing-masing siklus diawali dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan (kegiatan awal, inti dan akhir), observasi, analisis dan refleksi. 2) hasil dari pembelajaran dengan menggunakan metode explicit instrcution dalam menanam seledri terlihat ada peningkatannya. Hal ini dapat dilihat dari data sebelum tindakan kemampuannya anak dalam melakukan 21 langkahnya menanam seledri yaitu: B ialah 48%, V 41%, S 39%, A 36% dan E 34%. Sedangkan pada akhir siklus I kemampuan B meningkat (71%), V (69%), S (68%), A (63%) dan E (61%). Pada siklus II kemampuan B meningkat menjadi (90%), V (87%), S (85%), A (84%) dan E (84%).


Keywords


tunagrahita, seledri, explicit instruction