MALE AND FEMALE STUDENTS’ POLITENESS IN SRAGEN, CENTRAL JAVA

Zahra Fizty Febriadina(1), Sumarwati Sumarwati(2), Sumarlam Sumarlam(3),
(1) Universitas Sebelas Maret Surakarta  Indonesia
(2) Universitas Sebelas Maret Surakarta  Indonesia
(3) Universitas Sebelas Maret Surakarta  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2018 Humanus

DOI : https://doi.org/10.24036/humanus.v17i1.8429

Full Text:    Language : id

Abstract


The students' language politeness can be observed from gender perspective. The objective of this research is to describe the form of language politeness between male and female students in Vocational school. Politeness principle used Leech politeness principle (1993), focuse of this research is the form of male and female students’ politeness. This is descriptive qulitative reseacrh with sociopragmatics approach. The data are the politeness uttarances made by the student. The data are collected by using listening-free-participating-speaking (simak bebas libat cakap/SBLC) technique and data transcription. The data analyzing technique use Miles and Huberman interactive model, that consists of four steps, they are collecting data, reducing data, analizing data and verifying or conclusion drawing by pragmatics comparing methods. The result of the research shows that there is a different form of language politeness between male and female students which is reflected in politeness and impoliteness maxim. Female students’ politeness maxim are (1) tact maxim; (2) generosity maxim; and (3) agreement maxim. Male students’ impoliteness maxim are (1) generosity maxim; (2) modesty maxim; (3) agreement maxim; dan (4) the sympathy maxim.

Keyword: students’ politeness, gender, Vocational School

 

KESANTUNAN SISWA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI SRAGEN, JAWA TENGAH

Abstrak

Kesantunan berbahasa siswa dapat dilihat dari perspektif gender. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk kesantunan berbahasa siswa laki-laki dan perempuan dalam Sekolah Menengah Kejuruan. Prinsip kesantunan yang digunakan adalah prinsip kesantunan menurut Leech (1993), fokus penelitian pada bentuk kesantunan berbahasa siswa laki-laki dan siswa perempuan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiopragmatik. Data berupa tuturan siswa yang mencerminkan kesantunan berbahasa. Pengumpulan data menggunakan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dan transkripsi data. Teknik analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang terdiri dari empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data, analisis data dan verifikasi atau penarikan simpulan. Hasil penelitian ditemukan perbedaan bentuk kesantunan berbahasa antara siswa laki-laki dan siswa perempuan. Perbedaan tersebut tercermin dalam maksim kesantunan yang dipatuhi dan dilanggar oleh siswa. Pematuhan prinsip kesantunan siswa perempuan terdapat dalam (1) maksim kebijaksanaan; (2) maksim kedermawanan; dan (3) maksim kesepakatan. Sedangkan penyimpangan prinsip kesantunan siswa laki-laki terdapat dalam (1) maksim kedermawanan; (2) maksim kerendahhatian; (3) maksim kesepakatan; dan (4) maksim kesimpatian.

Kata kunci: kesantunan berbahasa siswa, gender, Sekolah Menengah Kejuruan


Keywords


students’ politeness, gender, Vocational School

References


Alavi, M., & Taggaddomi. (2013). Difference(s) between male and female speakers of Turkish regarding politeness norms. Journal of Language Teaching and Research, 4(6), 1332-1337.

Ardi, H., Nababan, M. R., Djatmika, & Santosa, R. (2016). Politeness strategy in Indonesian translation: Has it already changed? International Seminar Prasasti III: Current research in linguistics (hal. 355-361). Surakarta: Program Studi S3 Linguistik Universitas Sebelas Maret.

Bacha, N., Nola, B. dan Diab. (2012). Gender and politeness in a foreign language academic context. International Journal of English Linguistics, 2(1), 79-90.

Brown, P, & Levinson, S.C. (1987). Politeness: some universals in language usage (studies in interactional sociolinguistics). Cambridge: Cambridge University Press.

Cahyani, D. N. dan Rokhman. (2017). Kesantunan Berbahasa Mahasiswa dalam Berinteraksi di Lingkungan Universitas Tidar: Kajian Sosiopragmatik. Seloka, 6(1), 44-52.

Elmianvari, A. dan Kheirabadi, R. (2013). The study of EFL students’ requests based on politeness theory. Journal of Language Teaching and Research, 4(2), 375-385.

Emilia, E., Yunita, N. dan Syifa, I. L. (2017). Gender in EFL classroom: transitivity analysis in English textbook for Indonesian students’. Indonesian Journal of Applied Linguistics, 7(1), 206-2014.

Fakih, M. (2012). Analisis gender dan transformasi sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Graddol, David dan Joan Swan. (2003). Gender voices, telaah kritis relasi bahasa- jender. Pasuruan: Penerbit Pedati.

Gunawan, F. (2014). Representasi kesantunan Brown dan Levinson dalam wacana akademik. Jurnal Kandai, 10 (1), 16-27.

Habibi. (2017). Polite request strategies by male and female of English learners. SMART Journal, 3(1), 8-19.

Harooni, M. & Pourdana, N. (2017). Politeness and indirect request speech acts: gender- oriented listening comprehension in Asian EFL context. International Journal of Applied Linguistics& English Literature, 6(10), 213-220.

Huang, Y. (2007). Pragmatics. New York: Oxford University Press.

Juita, N. (2016). Tindak Tutur tokoh dalam kaba: Pencerminan kearifan dan kesantunan berbahasa etnis Minangkabau. Humanus: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Humaniora. 15(1), 92-104.

Leech, G, M. D. D. Oka (Ed). (1993). Prinsip-prinsip pragmatik. Jakarta: UI Press.

Liasna, T. dan Ansari, K. (2016). Gender perspective in the novels Padang bulan and cinta di dalam gelas by Andrea Hirata. Humanus, XV (2), 207-215.

May, L. S., Anis I. A., dan Mimi. M. (2015). Gender and politeness strategies in Facebook’s conversations among students in UITM Kelantan. Prosiding. The International Conference on Language, Literature, Culture and Education, 25-26 April 2015: 15-23.

Miles, M. & Huberman, B, M. (2014). Qualitative data analysis a methods Sourcebook. California: Sage Publication.

Nurjamily, W. O. (2015). Kesantunan berbahasa Indonesia dalam lingkungan keluarga (kajian sosiopragmatik). Humanika, 3(15), 1-18.

Pranowo. (2009). Berbahasa secara santun. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugini, Djatmika, & Maryadi. (2016). Politeness strategies performed by teachers to effectively assist children with autism in their language process. Humaniora, 28(1), 28-31.

Sugiyono. (2015). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyo, E. T. (2013). Pragmatik suatu kajian awal. Surakarta: UNS Press.

Sunderland, J. (2006). Language and gender: an advanced resource book. New York: Routledge.

Wahyuningtias, H. (2014). Kajian kesantunan dalam e-mail permohonan yang ditulis oleh penutur Jepang dan pembelajar Indonesia. Jurnal Lingua Cultura, 8(1), 1-7.

Wijana, I D. P. dan Rohmadi, M. (2013). Sosiolinguistik: Kajian teori dan analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I D. P. dan Rohmadi, M. (2011). Analisis wacana pragmatik: Kajian teori dan analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.


Article Metrics

 Abstract Views : 926 times
 PDF Downloaded : 336 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Humanus

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.