Abstract


Sabut kelapa dikenal masyarakat sebagai limbah yang dapat diolah untuk dijadikan bahan bakar ketika hendak memasak atau dapat juga dijadikan keset. Tidak banyak yang mengetahui bahwa limbah sabut kelapa tersebut masih dapat diurai menjadi lebih kecil untuk kemudian dijadikan souvenir. Pada pelatihan yang diberikan kepada generasi muda Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman kali ini, disosialisasikan proses untuk mengurai sabut kelapa menjadi patung kecil sebagai souvenir khas Sumatera Barat. Pelatihan yang diberikan selama 6 bulan berturut-turut telah berhasil menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat untuk menciptakan produk seni dengan nilai jual yang lebih tinggi. Dimulai dengan pengenalan alat dan bahan, kemudian dilanjutkan dengan proses penciptaan karya seni dari serbuk sabut kelapa. Rangkaian kegiatan yang dikembangkan secara bertahap dan berkelanjutan mampu mengarahkan aktivitas masyarakat untuk lebih jeli melihat peluang pasar. Ide-ide baru yang diserap dari lingkungan ditransformasikan dalam bentuk sket dan dijadikan prototype industri.  Dan dari prototype industri tersebut dikembangkan lagi menjadi produk inovasi. Produk inovasi inilah yang menjadi wujud nyata ditemukannya bentuk baru pengolahan limbah sabut kelapa (cocopeat) menjadi souvenir.

Keywords


limbah sabut, souvenir, income masyarakat