Peningkatan Kapasitas Guru-Guru Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kabupaten Tanah Datar sebagai Fasilitator Gerakan Literasi Dasar Baca Tulis melalui Pelatihan

Hasanuddin WS Hasanuddin WS(1), Emidar Emidar(2), Zulfadhli Zulfadhli(3),
(1) FBS Universitas Negeri Padang  Indonesia
(2) FBS Universitas Negeri Padang  Indonesia
(3) FBS Universitas Negeri Padang  Indonesia

Corresponding Author
Copyright (c) 2019 ABDI HUMANIORA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Humaniora

DOI : https://doi.org/10.24036/abdihumaniora.v1i1.106663
DOI (PDF): https://doi.org/10.24036/abdihumaniora.v1i1.106663.g104730
DOI (PDF): https://doi.org/10.24036/abdihumaniora.v1i1.106663.g102698

Full Text:    Language : en    Language : en

Abstract


Gerakan literasi dasar baca tulis bertujuan untuk menghasilkan lingkungan atau ekosistem atau masyarakat yang sadar dan kaya akan literasi. Masyarakat yang dimaksudkan ini adalah masyarakat yang aktif, dinamis, dan menghidupkan aktivitas literasi. Masyarakat yang dimaksudkan terutama adalah masyarakat secara menyeluruh yang dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan lembaga pendidikan formal, serta masyarakat umum mulai dari perkotaan hingga ke wilayah terjauh.Berbagai upaya dapat dilakukan untuk terus mengembangkan Gerakan Literasi Nasional (GLN), salah satunya adalah dengan memberikan pelatihan berupa penguatan kapasitas fasilitator.Berdasarkan kenyataan tersebut, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini  difokuskan pada pelatihan  penguatan kapasitas fasilitator gerakan literasi dasar baca tulis bagi guru-guru Sekolah Menengah Pertama Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatra Barat. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini akan difokuskan pada penguatan guru-guru tersebut sebagai fasilitator Gerakan Literasi Nasional di lingkungan tempat mereka bertugas sehingga mereka memiliki pengetahuan, wawasan, dan keterampilan sebagai fasilitator yang kaya untuk melaksanakan strategi gerakan baca tulis di sekolah. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan menggunakan metode ceramah (presentasi), diskusi/tanya jawab, pemberian tugas, dan pendampingan. Hasil yang dicapai setelah kegiatan dilaksanakan dan setelah mengamati latihan yang diberikan, dapat terlihat bahwa para peserta dapat memperoleh pengetahuan literasi dan mampu mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi dengan kegiatan literasi serta menjadi fasilitator kegiatan literasi di sekolah.


Keywords


Pelatihan; Fasilitaror; Literasi; Guru SMP, Bahasa Indonesia

References


Keraf, G. (2000) Komposisi: Sebuah pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores: Nusa Indah

Hasanuddin WS. (2018). ”Panduan Penulisan laporan Bacaan (Book Report) Buku NonFiksi dan Fiksi”. Padang: Pusat Kajian Humaniora FBS UNP

Rifai, Mien A. (1995). Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogjakarta: UGM Press

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.

Saryono, D. (2018). Materi Pendukung Literasi Baca Tulis Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Wardani, I.G.A.K., (2007). Teknik Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Universitas Terbuka

Unesco. 2003. The Prague Declaration Toward An Information Literate Society. Cheko. Prague (http://www.unesco.org/fileadmin/MULTIMEDIA/HQ/CI/CI/pdf/PragueDeclaration.pdf)


Article Metrics

 Abstract Views : 504 times
 PDF Downloaded : 41 times  PDF Downloaded : 137 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 ABDI HUMANIORA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Humaniora

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.